Pesparani Membina Generasi dengan Mentalitas dan Spiritualitas Berbasis Iman

LINTAS BIINMAFFO,- Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembentukan mentalitas dan spiritualitas umat Katolik, terutama generasi muda.  

Kegiatan tahunan ini menjadi medium untuk mengasah kemampuan dalam bidang rohani sekaligus memperkuat iman dan karakter.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Agustinus Hale, menjelaskan bahwa Pesparani merupakan bagian dari program bina mental lintas agama. Program ini dirancang untuk meminimalisasi kenakalan remaja dan berbagai permasalahan sosial yang berkembang di masyarakat.  

Kegiatan ini bukan hanya untuk umat Katolik, tetapi juga melibatkan semua agama melalui program seperti MTQ, STG, Pesparawi, dan haji. Tujuannya adalah pembinaan mental, terutama bagi generasi muda, agar tumbuh menjadi individu yang berintegritas dan beriman,” jelas Agustinus, Jumat (6/12/2024).  

Pada Pesparani tahun ini, lomba baca Mazmur menjadi fokus utama karena keterbatasan dana. Namun, kegiatan ini tetap memiliki makna besar. 

Lomba baca Mazmur dirancang untuk melatih mental anak-anak agar terbiasa tampil dalam kegiatan rohani, baik di kelompok umat basis (KUB), lingkungan, maupun paroki,” tambah Agustinus.

Lomba ini juga menjadi persiapan menghadapi Pesparani tingkat Provinsi pada April 2024 dan tingkat Nasional pada September 2026. 

Agustinus mengimbau para Pastor Paroki dan pelatih untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada anak-anak agar terlibat aktif dalam kegiatan rohani, terutama selama perayaan Ekaristi.  

Pesparani tingkat Kabupaten TTU kali ini melibatkan 29 paroki dari Dekenat Mena dan Kefamenanu. Meskipun hanya ada satu kategori lomba, partisipasi peserta sangat beragam, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Dalam kategori anak-anak, juara 1 diraih oleh Maria Rani, juara 2 Rambo H.M. Bani, dan juara 3 Gefania Akaet. 

Untuk kategori remaja, Christina J. Nino meraih juara 1, disusul Januarius Siki di posisi kedua, dan Gabriella A. Abi di tempat ketiga.

Pada kategori OMK, Gracia Abi menempati juara 1, Fransiskus Usteu di posisi kedua, dan Anastasia Kolo di tempat ketiga. Kategori orang dewasa dipimpin oleh Serilus Elu sebagai juara 1, Albertus Corbafo sebagai juara 2, dan Maria Christophera Seran di posisi ketiga.  

Agustinus mencatat bahwa peserta perempuan mendominasi lomba tahun ini.

Ke depannya, kita harapkan lebih banyak anak laki-laki yang ikut serta, agar ada keseimbangan dalam keterlibatan mereka,” tuturnya.  

Pesparani bukan sekadar lomba, tetapi juga langkah strategis dalam membentuk generasi muda yang tangguh secara mental dan spiritual. Dengan partisipasi yang terus meningkat, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi pilar penting dalam pembinaan umat dan masyarakat.

Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *