Sasar Empat Desa Perbatasan dan Terpencil, Dinkes TTU Sukses Gelar Pelayanan Kesehatan Gratis

KEFAMENANU NEWS,- Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melalui Dinas Kesehatan kembali menggelar Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) secara gratis di empat titik wilayah terpencil dan wilayah perbatasan RI-RDTL yang sulit dijangkau layanan kesehatan. Kegiatan berlangsung selama empat hari, sejak Senin 1 Desember hingga Kamis 4 Desember 2025.

Program ini merupakan bagian dari aksi sosial bidang kesehatan yang digagas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), dan didukung penuh Pemerintah Daerah TTU melalui Dinas Kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes TTU, Marthen Bandi, S.Km., saat diwawancarai media ini, Kamis (4/12/2025).

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes TTU, Marthen Bandi, S.Km., saat diwawancarai media ini. Foto : Apson/Kominfotik TTU

Marthen menjelaskan, PKB menghadirkan berbagai layanan, di antaranya pelayanan kesehatan spesialistik, pelayanan umum, pemeriksaan gigi dan mulut, kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, serta promosi kesehatan.

Empat Hari PKB, Ratusan Pelayanan Tersalurkan

Pada hari pertama, kegiatan PKB digelar di Lasena, Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis. Pelayanan dilakukan oleh satu dokter umum bersama perawat, bidan, tenaga farmasi, gizi, kesehatan lingkungan, dan promosi kesehatan. Pemeriksaan fokus pada penyakit tidak menular dengan pendekatan siklus hidup.
Sebanyak 98 warga, mayoritas lansia dan anak-anak, mendapat pelayanan kesehatan. “Masyarakat sangat antusias. Kegiatan berjalan aman dan lancar,” ujar Marthen.

Suasana pelayanan kesehatan di salah satu wilayah. Foto : Apson/Kominfotik TTU

Di hari kedua, pelayanan dilanjutkan di Desa Naikake B, Kecamatan Mutis. Dua dokter umum dan satu dokter spesialis saraf diterjunkan, didukung LSM Tangan Pengharapan melalui suplai obat-obatan, serta anggota TNI AD Satgas Pamtas RI-RDTL Pos Naikake B. Lebih dari 100 warga berhasil diperiksa.

Hari ketiga, PKB menyasar Desa Noelelo, Kecamatan Mutis. Dua dokter umum dan seorang dokter spesialis THT terlibat dalam pelayanan. “Hari ketiga ada 200 warga yang diperiksa. Baik yang sakit maupun tidak sakit, semuanya kita layani,” ungkapnya.

Suasana pelayanan kesehatan di salah satu wilayah. Foto : Apson/Kominfotik TTU

Pada hari keempat, PKB kembali dilaksanakan di Desa Tasinifu, melibatkan dua dokter umum dari Puskesmas Eban dan Puskesmas Tasinifu. LSM Tangan Pengharapan dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG) turut mendukung penyediaan obat-obatan.

Kegiatan PKB selama empat hari tersebut mendapat sambutan positif dari pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan masyarakat di Kecamatan Mutis yang merasa sangat terbantu.

Penyerahan secara simbolis bahan kontak pengobatan PKB di Desa Kuluan, Kecamatan Biboki Feotleu. Foto : Apson/Kominfotik TTU

Replikasi Layanan PKB di Dusun Nelu, Desa Sunsea Perbatasan RI–RDTL

Marthen menambahkan, sisa anggaran PKB tahun 2025 ini akan digunakan untuk mereplikasi program yang sama di Dusun Nelu, Desa Sunsea, wilayah perbatasan RI–RDTL, dan dijadwalkan berlangsung dalam bulan Desember 2025.

Para tenaga kesehatan berfoto bersama perwakilan LSM Tangan Pengharapan dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG) setelah pelayanan kesehatan. Foto : Apson/Kominfotik TTU

Kegiatan ini sepenuhnya gratis. Tidak boleh ada pungutan. Jika ada pasien yang perlu dirujuk, rujukannya pun dilakukan secara gratis berdasarkan rekomendasi dokter ahli,” tegas Marthen.

Ia berharap, melalui PKB, seluruh lapisan masyarakat—termasuk yang tinggal di desa-desa terpencil dan perbatasan—dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang layak, mudah, dan merata.

Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *