Wabup TTU Buka Bimtek Pokjanal: Transformasi Posyandu Siap Layani Semua Usia

KEFAMENANU NEWS,– Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Kamillus Elu, S.H, secara resmi membuka kegiatan Advokasi dan Koordinasi Bimbingan Teknik (Bimtek) Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tingkat Kabupaten TTU, Jumat (5/12/2025).

Kegiatan yang dimulai pukul 09.35 WITA tersebut bertempat di aula ruang rapat lantai 2 Hotel Ariesta Kefamenanu dan diikuti oleh peserta dari berbagai unsur lintas sektor.

Berlangsung satu hari kegiatan menghadirkan Dona Hutahaean, S.Km., M.Kes dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT sebagai narasumber. Hadir pula Plh. Kadis Kesehatan TTU, Basilius Funan Haumein, S.K.M, perwakilan dinas PMD, para camat, kepala desa, kepala puskesmas, serta Tim Penggerak PKK tingkat desa hingga kecamatan. Kadis Kesehatan Provinsi NTT turut mengikuti kegiatan melalui zoom meeting.

Para peserta kegiatan saat menyimak arahan dan sambutan dari Wakil Bupati TTU, Jumat (5/12/2025). Foto : Apson/Kominfotik TTU

Acara yang dipandu MC, Ana Eti, dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, serta laporan panitia oleh Astry Taboy, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Wakil Bupati TTU.

Perkuat Fungsi Posyandu, Hadapi Tantangan Kesehatan

Dalam sambutannya, Wabup Kamilus menegaskan bahwa Posyandu memegang peran vital dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya bagi ibu, bayi, balita, remaja, dan lansia.

Di tengah perubahan kondisi sosial dan tantangan kesehatan masyarakat, fungsi Posyandu harus semakin diperkuat melalui koordinasi yang baik, sinergi lintas sektor, serta peningkatan kapasitas kader,” ujar Wabup Kamilus.

Ia menyebut kegiatan advokasi dan Bimtek ini menjadi momentum penting untuk menyamakan persepsi, memperkuat komitmen, dan menyusun langkah kerja yang lebih terarah dalam penguatan layanan Posyandu.

Wakil Bupati TTU saat hadir dan menyampaikan arahan dan sambutan dalam kegiatan tersebut, Jumat (5/12/2025). Foto : Apson/Kominfotik TTU

Kader Posyandu Adalah Ujung Tombak

Lebih jauh, Wabup TTU menekankan bahwa pemerintah menyadari kualitas layanan Posyandu sangat ditentukan oleh kapasitas kader.

Kader adalah ujung tombak yang bekerja penuh dedikasi, sering kali tanpa pamrih. Karena itu, peningkatan kemampuan melalui pelatihan, penyediaan sarpras, dan pendampingan berkelanjutan harus terus kita dorong,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa Pokjanal Posyandu di setiap tingkatan memiliki peran sebagai motor penggerak dan fasilitator agar seluruh kegiatan Posyandu dapat berjalan terencana, terstruktur, dan terukur.

Penguatan Kelembagaan dan Sinergi Lintas Sektor

Di akhir sambutan, Wabup TTU berharap kegiatan ini dapat merumuskan strategi penguatan Pokjanal Posyandu yang lebih efektif, mulai dari penataan kelembagaan, penguatan data dan pelaporan,pemantauan kinerja Posyandu, hingga koordinasi lintas sektor seperti kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan sosial.

Sinergi multisektor sangat penting agar upaya kita meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat berjalan secara komprehensif,” tutup Wabup Kamillus.

Transformasi Sistem Layanan Kesehatan Mencakup Seluruh Siklus Hidup

Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dona Hutahaean, S.Km., M.Kes, mengatakan, Posyandu yang selama ini hanya melayani bayi balita dan ibu hamil, kini telah bertransformasi ke sistem layanan kesehatan dengan konsep integrasi layanan primer yang mencakup seluruh siklus hidup.

Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dona Hutahaean, S.K.M., M.Kes saat diwawancarai oleh media ini di sela-sela kegiatan, Jumat (5/12/2025). Foto : Apson/Kominfotik TTU

Jadi di posyandu itu tidak lagi melayani bayi balita dan ibu hamil tetapi ada orang tua, lansi dan anak-anak remaja. Pokoknya semua umur,” ujarnya sembari mengatakan pentingnya peningkatan sarana dan prasarana serta SDM petugas kader.

Sementara itu, Plh. Kadis Kesehatan TTU, Basilius Funan Haumein, S.K.M, menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut untuk intergrasi layanan primer posyandu yang mencakup seluruh siklus hidup.


Plh. Kadis Kesehatan TTU, Basilius Funan Haumein, S.Km saat diwawancarai oleh media ini di sela-sela kegiatan, Jumat (5/12/2025). Foto : Apson/Kominfotik TTU

Yang kita harapkan kalau semua (kategori umur,red) bisa dilayani di situ (posyandu,red) maka ada peningkatan cakupan untuk orang sehat dan stunting,” ujarnya menjelaskan baru sekitar 50 persen implementasi transformasi layanan kesehatan tingkat posyandu. Fasilitas dan sarana prasarana pun mesti ditingkatkan.

Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *