Bupati TTU Sampaikan Kebijakan Strategis Pendidikan dalam Kuliah Umum di STIPAS Kefamenanu

KEFAMENANU NEWS,- Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yosep Falentinus Dellasale Kebo, memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Pastoral (STIPAS) Keuskupan Atambua di Kefamenanu pada Jumat (20/6/2025).

Acara yang berlangsung di Aula STIPAS ini mengangkat tema “Kebijakan Strategis Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dalam Bidang Pendidikan” dan menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam 16 tahun, Bupati TTU hadir secara langsung di kampus tersebut.

Dalam sambutannya, Rektor STIPAS Kefamenanu, RD. Theodorus Asa Siri, Pr mengucapkan selamat datang kepada Bupati dan menyampaikan rasa bangga atas kehadiran kepala daerah di tengah civitas akademika.

Ini adalah kehormatan besar bagi kami. Semoga kehadiran Bupati membuka wawasan mahasiswa dalam menghadapi tantangan zaman, sekaligus memperkuat sinergi dalam mendukung program pembangunan pendidikan di TTU,” ujarnya.

STIPAS Keuskupan Atambua di Kefamenanu saat ini memiliki 13 dosen, 11 tenaga kependidikan, dan 441 mahasiswa aktif. Dengan status STP 3 terbaik yang ditunjuk sebagai lembaga pendidikan yang dianggap layak menjalankan peran penting dalam mencetak tenaga pendidik dan pemuka moral di tengah masyarakat.

Tampak para mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Pastoral (STIPAS) Keuskupan Atambua serius mendengarkan materi yang disampaikan oleh Bupati TTU, Jumat (20/6/2025).

Dalam kuliah umum tersebut, Bupati Falent Kebo menekankan pentingnya peran kaum muda, khususnya calon guru agama dalam membangun masa depan daerah.

Sebagai guru agama, kalian adalah pendidik moral. Kalian harus memberi contoh kepada siswa. Kalau kita sendiri tidak bisa menjadi contoh, bagaimana kita bisa membimbing mereka?” tegasnya.

Ia juga memaparkan kondisi riil dunia pendidikan di TTU yang masih menghadapi tantangan serius. Saat ini, terdapat 798 sekolah di seluruh wilayah TTU, namun kekurangan tenaga pendidik masih menjadi persoalan utama.

Kita kekurangan sekitar 874 guru SD dari kebutuhan 2.000 guru. Untuk tingkat SMP, masih ada kekurangan sekitar 335 guru,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya angka putus sekolah.

Data menunjukkan rata-rata lama sekolah anak-anak kita baru 8,5 tahun. Banyak yang putus sekolah karena faktor ekonomi dan rendahnya kemampuan dasar, seperti membaca,” jelasnya.

Ia menambahkan, keterbatasan fasilitas sekolah juga menjadi hambatan serius dalam pemerataan akses dan kualitas pendidikan.

Menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kabupaten TTU berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui perencanaan anggaran dan program-program strategis.

Pemerintah daerah sangat konsen dan siap mensupport berbagai persoalan pendidikan. Harapan kami, dunia pendidikan dapat melahirkan generasi yang inovatif dan berdaya saing,” tutur Bupati Falent yang berpasangan dengan Kamillus Elu sebagai wakilnya.

Ia juga menyebut bahwa TTU kini memiliki nilai lebih karena telah tersedia empat perguruan tinggi yang dapat menjadi pendorong kemajuan SDM di wilayah perbatasan.

Acara kuliah umum ini menjadi tonggak sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan dalam memajukan sektor pendidikan di Kabupaten TTU.

Penulis: Poldus Meomanu
Editor : Kristo Ukat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *