KEFAMENANU NEWS,- Suasana hening namun penuh konsentrasi menyelimuti ruang baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusarsip) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Jumat, (28/11/ 2025)
Di antara deretan rak buku yang tersusun rapi, puluhan pelajar tampak menunduk serius, pena mereka menari di atas lembar-lembar kertas. Sesekali, ada yang berhenti sejenak, menghela napas, lalu kembali menulis—seolah tak ingin melewatkan satu pun gagasan yang muncul setelah membaca buku pilihannya.

Hari itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten TTU menggelar Lomba Resensi Buku Koleksi Perpustakaan Tahun 2025, sebuah ajang literasi yang bertujuan menumbuhkan minat baca sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis para peserta didik. Kegiatan yang didukung oleh Perpustakaan Nasional tersebut berhadiah total senilai Rp 21 juta.
Terpantau, total 50 peserta ambil bagian dalam kegiatan ini, terdiri dari 25 pelajar tingkat SMP dan 25 pelajar tingkat SMA dari berbagai sekolah di Kabupaten TTU.

Dari sudut ruangan, tampak para peserta duduk berkelompok sesuai jenjang pendidikan. Mereka datang dengan seragam sekolah masing-masing, menambah warna di antara suasana ruangan yang sederhana namun akrab dengan aroma buku. Meski jumlah peserta cukup banyak, suasana tetap tertib. Dentingan halus dari gesekan kursi atau kertas yang dibalik menjadi satu-satunya suara yang terdengar di tengah keseriusan para peserta.
Di bagian depan ruangan,Kepala Dinas Perpursip TTU, Amandus Afeanpah, S.Sos bersama para juri dan panitia duduk mengamati jalannya lomba. Sebuah spanduk besar terpajang sebagai latar, menegaskan semangat kegiatan: “Meningkatkan Budaya Literasi melalui Resensi Buku Koleksi Perpustakaan Tahun 2025”.

Terlihat, beberapa peserta tampak begitu tenggelam dalam buku, memberi tanda pada bagian-bagian penting, lalu kembali menuliskan ide mereka. Yang lain dengan wajah penuh keyakinan terus menulis tanpa jeda. Ada pula yang sesekali menatap langit-langit ruangan, seolah merangkai kalimat yang tepat sebelum dituangkan ke atas kertas.
Ruang baca yang sehari-harinya menjadi tempat pengunjung mencari bahan bacaan, hari itu berubah menjadi arena kompetisi sehat. Tempat para pelajar membuktikan kemampuan mereka dalam memahami, menafsirkan, dan menuliskan kembali inti buku yang dibaca dengan gaya bahasa masing-masing.
Para panitia sesekali berkeliling memastikan kebutuhan peserta terpenuhi, mulai dari ketenangan ruangan hingga peralatan tulis.

Meski lomba berlangsung dalam suasana serius, wajah-wajah muda itu menyimpan semangat dan antusiasme. Kegiatan ini bukan hanya tentang memenangkan lomba, tetapi juga menjadi pengalaman berharga dalam berinteraksi dengan buku dan memperdalam wawasan.
Dengan terselenggaranya lomba ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten TTU berharap budaya literasi semakin tumbuh subur di kalangan pelajar. Lebih dari sekadar kegiatan tahunan, lomba resensi buku menjadi ruang untuk menyalakan api kecintaan membaca dan menulis, dua kemampuan yang akan terus mengiringi perjalanan intelektual generasi muda daerah.
Dan pada hari itu, di antara tumpukan buku dan lembar-lembar tulisan, semangat literasi TTU tampak begitu nyata.
Penulis: Poldus Meomanu
Editor : Kristo Ukat
