KEFAMENANU NEWS,- Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, S.IP, MA, menyampaikan harapan tulus dari pemerintah daerah dan masyarakat kepada tiga menteri Kabinet Merah Putih saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di lokasi kawasan transmigrasi (KTM) SP 1 dan SP 2 Ponu, Desa Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, hari ini, Kamis (13/11/2025).
Tiga menteri tersebut, yakni, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, dan Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya.

Bupati periode 2025-2030 ini menjelaskan, harapan pertama, adalah terkait potensi pertanian yang menjadi salah satu fondasi utama pemenuhan kebutuhan warga. Namun, lanjutnya, persoalan ketersediaan air yang cukup masih menjadi kendala utama. Maka pemerintah daerah telah melakukan survey dan memastikan ketersediaan lahan untuk pembangunan Bendungan Tantori.
“Proposal pembangunan Bendungan Tantori telah kami sampaikan kepada pemerintah pusat. Kami berharap dengan kehadiran bapak bapak menteri tidak lama lagi bendungan ini akan segera terealisasi,” ujarnya.

Kedua, wilayah pantai utara yang memiliki potensi garam super premium sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Dengan kandungan kemurnian yang tinggi, garam TTU berpeluang bersaing di tingkat nasional untuk memenuhi kebutuhan industri maupun konsumsi. Dan, lanjut dia, belum lama ini Pemda TTU telah melakukan penandatangan Nota Kesepahaman dengan PT.Garam Indonesia dalam rangka mendukung pengembangan industri garam nasional. Kami optimis, kehadiran bapak-bapak Menteri hari ini bisa membuat mimpi kami terwujud.
Selain kedua hal di atas, Bupati Falen Kebo menjelaskan ketersediaan infrastruktur jalan dan perumahan yang layak menjadi hal mendesak untuk diperhatikan bersama. “Pemerintah Daerah bersama stakeholder terkait terus berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan dengan sumber daya yang ada. Namun karena keterbatasan anggaran daerah belum semuanya dapat dijangkau. Maka melalui momentum ini dengan kehadiran bapak-bapak Menteri semoga ada “tanda mata” untuk masyarakat TTU khususnya masyarakat KTM Ponu, kecamatan Biboki Anleu”, ungkap Bupati Falent.

“Tadi sudah diangkat soal bendungan, waduk, dan irigasi. Saya akan memberikan atensi dan mendorong Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperhatikan suplai air bersih,” kata Menko AHY saat diwawancarai awak media usai kegiatan.
Menko AHY menjelaskan, dengan tersedianya air bersih yang cukup maka para petani bisa meningkatkan produktivitas hasil panen hingga dua atau tiga kali dalam setahun. Menurutnya, infrastruktur dasar jalan juga sangat penting untuk melayani mobilitas masyarakat dan ekonomi di wilayah perbatasan itu.

Infrastruktur jalan, kata AHY, sangat dibutuhkan untuk mendekatkan produktivitas pertanian dengan pasar dan titik-titik distribusi. Oleh karena itu, saya kembali mendorong Kementerian PUPR berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk terus memperbaiki akses jalan masyarakat perbatasan. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perhatian khusus bagi masyarakat di kawasan perbatasan yang masih cukup tertinggal dari sisi infrastrukturnya.
“Pak Bupati tadi menyampaikan soal potensi garam yang berkualitas di wilayah pantai utara ini. Tentu butuh teknologi tertentu agar berkelanjutan. Ini juga akan kami petakan lebih lanjut bersama Kementerian Perindustrian,” tambahnya.
Penulis : Apson Benu.
Editor : Kristo Ukat
