Dekranasda dan TP PKK Kab. TTU Ajak Masyarakat Cintai Tenun dan Lawan Kekerasan Perempuan dan Anak 

KEFAMENANU NEWS,- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) bersama Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar kegiatan kreatif dalam rangka mendorong kecintaan terhadap produk tenun ikat khas daerah sekaligus kampanye pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kegiatan yang dilaksanakan Sabtu (20/12/2025) tersebut dilaksanakan bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Ibu Nasional ke-97, Hari Kesetiakawanan Nasional ke-67, HUT Provinsi Nusa Tenggara Timur ke-64, serta HUT Jabal Mart ke-17.

Setelah jalan santai, dilanjutkan dengan senam bersama di halaman kantor bupati TTU bertepatan dengan pelaksanaan Car Free Day (CFD), Sabtu (20/12/2025). Foto : Edwini/Kominfotik TTU

Acara utama berupa jalan santai bersama dimulai dari kawasan Pasar Lama/Jabal Mart, melintasi Jalan Eltari, Pos Tulip, SDK Leob dan berakhir di halaman Kantor Bupati TTU. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) serta komunitas Jabal Mart. Jalan santai dilepas langsung oleh Wakil Bupati TTU.

Sepanjang rute yang dilalui, para peserta mengenakan pakaian dengan motif tenun khas Kabupaten TTU untuk mempromosikan hasil kerajinan lokal serta sekaligus menyuarakan pesan “stop kekerasan terhadap perempuan dan anak”. Musik dan sambutan singkat dari panitia turut mewarnai kegiatan ini, sehingga suasana kampanye menjadi menarik dan penuh partisipasi masyarakat.


Wakil Bupati TTU dan Wakil Ketua TP PKK TTU saat menyerahkan bantuan Jabal Mart kepada kaum dhuafa, Sabtu (20/12/2025). Foto : Edwini/Kominfotik TTU

Wakil Ketua Dekranasda dan TP PKK Kabupaten TTU, Elisabeth Endang Sri Susilowati, menjelaskan bahwa tema kegiatan adalah “NTT Berwarna”, yang sekaligus menjadi ajang promosi tenun lokal. Ia mengatakan tenun bukan sekadar kain, melainkan simbol budaya dengan nilai seni dan makna sejarah yang mendalam.

Kita ingin masyarakat mencintai budaya kita sendiri. Tenun TTU memiliki makna yang luar biasa, bukan hanya sebagai kain tetapi sebagai bagian dari identitas budaya,” ujar Susilowati usai kegiatan jalan santai.

Dalam kesempatan yang sama, panitia juga menyerukan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua pihak tidak hanya perempuan dan anak, tetapi juga laki-laki serta menolak segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga. Kampanye ini sekaligus menegaskan bahwa kekerasan tidak hanya dilakukan terhadap perempuan dan anak, tetapi juga bisa terjadi antar anggota keluarga lain.

Wakil Ketua TP PKK TTU saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan tersebut, Sabtu (20/12/2025). Foto : Edwini/Kominfotik TTU

Stop kekerasan dalam rumah tangga. Kita bersama-sama menciptakan keluarga yang harmonis dan lingkungan yang bebas dari kekerasan,” tambah Susilowati.

Penulis : Lius Salu
Editor  : Kristo Ukat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *