LINTAS BIINMAFFO,- Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HALUN) dan Hari Ulang Tahun Taruna Siaga Bencana (HUT TAGANA), Kementerian Sosial Republik Indonesia Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Sentra Efata Kupang, melakukan Bakti Sosial di Puskesmas Sasi Kecamatan Kota Kefamenanu kabupaten TTU, Kamis (30/5/2024).
Kegiatan bakti sosial berupa pemeriksaan Audiometri dan Pemberian Alat Bantu Dengar (ABD) bagi penyandang Disabilitas Rungu Wicara.
Kepala Sentra Efata Kupang, Tota Oceanna Zonneveld saat diwawancarai media ini di sela-sela kegiatan, menjelaskan, sebanyak 75 orang Tuna Rungu Wicara akan menerima alat bantu dengar. Selanjutnya Pokja Rehabilitasi Sosial penyandang Disabilitas Sentra Efata Kupang akan bergerak ke kabupaten Belu untuk melakukan pemeriksaan Audiometri dan Pemberian ABD serta kabupaten lain di NTT akan menyusul.
Dijelaskan, sasaran pemeriksaan Audiometri adalah Tuna Rungu Wicara dan lansia dengan usia masih produktif. Pihaknya tidak bisa memfasilitasi ASN/PNS, PPPK, TNI-Polri, Pensiunan dan keluarga Pensiunan juga tidak dilayani untuk mendapatkan alat bantu dengar. Tetapi pemeriksaan telinga, pihaknya mengijinkan karena kabupaten TTU tidak memiliki dokter THT.
Dikatakan, peringatan Halun dan HUT Tagana tingkat Provinsi telah dilakukan pada 29 Mei kemarin di Desa Bena TTS. Dirangkai juga dengan pemeriksaan Audiometri dan Pemberian Alat Bantu Dengar (ABD) di Kecamatan Amanuban Selatan TTS sekaligus memberikan ABD bagi 74 orang.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial TTU, Yanuarius Makun menambahkan, program pemeriksaan Audiometri merupakan program tahunan Dirjen Rehabilitasi Sosial Sentra Efata Kupang. Karena itu, setelah mendapat informasi pihaknya berkolaborasi dengan Camat Kota Kefamenanu untuk mendata sekaligus menghubungi mereka yang Tuna Rungu maupun lansia supaya mengikuti pemeriksaan Audiometri.
Pemeriksaan Audiometri dan pembagian ABD, lanjut dia, sangat bermanfaat bagi masyarakat miskin. Karena ketika diperiksa dan layak untuk mendapatkan bantuan maka langsung memperolehnya dari Kemensos dalam hal ini dari UPT Sentra Efata Kupang.
Dinas Sosial TTU mendata Tuna Rungu dan Lansia produktif yang mengikuti pemeriksaan Audiometri sebanyak 108 orang tetapi ada masyarakat yang spontan datang untuk memeriksakan diri tentang tingkat pendengaran yang terganggu dan tidak terbatas pada data dari Dinsos.
Di Kabupaten TTU, demikian Yanuarius, terdapat banyak penyandang Tuna Rungu Wicara tetapi selama ini kabupaten TTU tidak memiliki dokter THT. Sehingga kehadiran dokter-dokter dari Jakarta melalui Kemensos RI maka Pemda TTU sangat berterima kasih karena masyarakat mendapat pemeriksaan THT dan sebagian mendapat ABD.
Lantaran Dinsos TTU tidak memiliki anggaran untuk membantu alat pendengar, sehingga pihaknya hanya melanjutkan permohonan ke Kemensos baru bisa dibantu ABD untuk masyarakat TTU.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat