KEFAMENANU NEWS,- Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Kamillus Elu, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Program One Village One Product (OVOP) yang digelar di Bale Biinmaffo, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan diikuti oleh para kepala desa, sekretaris desa, serta pendamping desa dari seluruh Kabupaten TTU.
Program OVOP bertujuan mendorong pengembangan potensi unggulan desa sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengolahan dan pemasaran produk lokal yang khas dari masing-masing desa.
Turut hadir dalam kegiatan itu antara lain Kabid PMD Provinsi NTT, Ir. Agustinus Bulu, Kepala BP3MI Provinsi NTT, Suratmi Hamidah, S.Sos, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Provinsi NTT, Wawan Burhanudin, serta Plh. Kepala Dinas PMD Kabupaten TTU, Blasius Kolo Meko.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Meninggal Dunia dan Beasiswa Anak sebesar Rp 73 juta kepada keluarga almarhum Dominikus Haki, pekerja rentan dari Desa Obe, Kecamatan Fafinesu A. Rinciannya, santunan JKK sebesar Rp 70 juta dan manfaat beasiswa anak Rp 3 juta.
Dalam sambutannya, Wabup Kamillus Elu yang membacakan pesan Gubernur NTT, E. Melkiades Laka Lena, S.Si., Apt, menjelaskan bahwa program OVOP merupakan implementasi dari dasa cita pertama Pemerintah Provinsi NTT, yakni Dari Ladang dan Laut ke Pasar, Efisien, Modern, dan Aman.”
“Program ini kini bergerak menjadi One Community One Product atau Satu Komunitas Satu Produk, sebagai wujud nyata pengembangan produk-produk unggulan berbasis potensi lokal desa,” ungkap Kamillus.
Ia menyebut NTT memiliki sumber daya alam dan budaya yang luar biasa seperti kopi Bajawa, tenun ikat, kelor, madu hutan, rumput laut, hingga hasil pertanian dan laut lainnya. Semua produk itu, kata dia, berakar dari desa-desa di NTT.

“Jika produk desa diolah, dikemas, dan dipasarkan dengan baik, akan menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wabup Kamillus menegaskan bahwa tantangan utama pembangunan ekonomi desa adalah bagaimana mengoptimalkan produk lokal agar memiliki nilai jual dan mampu bersaing di pasar modern, baik nasional maupun internasional.
“Kita perlu kesamaan pemahaman dan kerja sama untuk mengoptimalkan potensi lokal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program OVOP bukan sekadar meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga membangun kemandirian dan kebanggaan atas potensi lokal,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan sosialisasi dengan serius agar dapat menularkan semangat pengembangan potensi desa kepada masyarakat di wilayah masing-masing.
Melalui sambutan Gubernur NTT yang dibacakan Wabup Kamillus, pemerintah provinsi menekankan beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan, yakni :
- Mengidentifikasi dan memetakan potensi lokal serta sumber daya alam di setiap desa.
- Menetapkan satu produk unggulan yang menjadi ciri khas desa.
- Mengajukan dukungan pembiayaan dan pelatihan kepada pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk meningkatkan produktivitas produk unggulan.
- Pendamping profesional diminta membantu masyarakat desa dalam proses identifikasi dan pengembangan produk.
- Pemerintah desa bersama pendamping harus aktif mensosialisasikan program OVOP, memberikan edukasi tentang jaminan sosial ketenagakerjaan, serta mengarahkan masyarakat yang hendak bekerja ke luar daerah agar mengikuti prosedur resmi melalui BP3MI.
Di akhir sambutannya, Wabup Kamillus mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kegiatan ini sebagai wadah berbagi pengetahuan dan memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan.
“Saya mengajak saudara-saudara untuk mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan disiplin, serta memanfaatkan kesempatan ini untuk mendiskusikan pengembangan potensi lokal, mekanisme ketenagakerjaan, dan pentingnya jaminan sosial,” ujarnya.
Ia menutup sambutannya dengan mengapresiasi kerja sama seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini, serta berharap sinergi antara pemerintah, desa, dan masyarakat terus terjalin untuk mewujudkan NTT yang maju, sehat, cerdas, dan berkelanjutan.
Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat
