LINTAS BIINMAFFO,– Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK-EP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Fransiskus Asisi Ninnomen Tuames, S.Pt, M.Si, mewakili Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, S.IP, MA di Aula Hotel Victori II, Kefamenanu, Senin (17/3/2025).
Dalam sambutannya, Bupati TTU menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Bimtek ini di Kabupaten TTU. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam membangun Kefamenanu sebagai kota BERADAT (Bersih, Agamis, Damai, Aman, dan Tentram).
“Salah satu syarat utama mewujudkan kota yang bersih adalah ketersediaan air bersih yang cukup, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, saya berharap melalui kegiatan ini, kualitas dan kuantitas air dari PDAM di TTU maupun kabupaten lainnya semakin meningkat, didukung dengan pengelolaan administrasi yang baik,” ujar Bupati TTU ini.
Ia juga menyampaikan bahwa kepercayaan menjadikan TTU sebagai tuan rumah kegiatan ini merupakan bentuk dukungan bagi PDAM sebagai perusahaan daerah. Harapannya, PDAM dapat terus meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat dengan lebih profesional dan berdaya saing.
PDAM Dituntut Mandiri dan Profesional
Dalam pemaparannya, Bupati TTU menekankan bahwa perusahaan daerah air minum (PDAM) harus mampu memberikan pelayanan prima dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Namun, di sisi lain, PDAM juga dituntut untuk mandiri secara finansial dan tidak bergantung pada subsidi pemerintah.
“Selain menjalankan aspek sosial dalam pemenuhan kebutuhan dasar, PDAM juga harus berjalan sebagai entitas bisnis yang sehat. Untuk itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional agar mampu mengelola perusahaan dengan baik dan mencapai keuntungan,” lanjutnya.
Berdasarkan data dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) NTT, dari 15 BUMD Air Minum di NTT, kini hanya tersisa lima yang masih dalam kategori kurang sehat. Bupati TTU-pun bersyukur bahwa PDAM Tirta Cendana TTU masuk dalam kategori sehat.
Namun, Ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan semakin besar. BUMD Air Minum harus memperluas jangkauan layanan dengan memastikan efektivitas penagihan hingga 100%, menekan tingkat kehilangan air (Non-Revenue Water) di bawah 20%, serta memenuhi berbagai indikator lainnya.
“Oleh karena itu, kinerja BUMD Air Minum harus terus ditingkatkan, termasuk dari aspek administrasi dan keuangan. Selama dua hari ini, para peserta akan dibekali dengan materi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK-EP) dan penyusunan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) yang akan membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan,” jelasnya.
Penerapan SAK-EP untuk Tata Kelola Keuangan yang Lebih Baik
Standar Akuntansi Keuangan (SAK-EP) adalah seperangkat pedoman yang mengatur penyusunan laporan keuangan bagi entitas privat, termasuk BUMD. Melalui Bimtek ini, peserta akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana menerapkan standar tersebut agar laporan keuangan lebih transparan, seragam, dan memudahkan analisis bagi investor serta pemangku kepentingan lainnya.
Bupati Falen berharap para peserta dapat mengikuti Bimtek dengan aktif dan mengimplementasikan ilmunya di tempat kerja masing-masing.
“Momentum ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman dan praktik terbaik antar daerah. Dengan demikian, kabupaten/kota yang masih dalam kategori kurang sehat dapat segera meningkat menjadi sehat, dan yang sudah sehat tetap mempertahankan bahkan meningkatkan kualitasnya,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Bupati TTU mengucapkan terima kasih kepada PD PERPAMSI NTT dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan NTT atas dukungan mereka dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
“Semoga dengan semakin banyaknya dukungan yang diberikan, BUMD Air Minum di NTT semakin baik dalam pengelolaan dan pelayanan kepada masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Poldus Meomanu
Editor : Kristo Ukat
