LINTAS BIINMAFFO,- Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Drs. Eusabius Binsasi mengukuhkan Komandan Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Dansatgas Pamtas) RI-RDTL, Sektor Barat, Yonkav 6/Naga Karimata, Mayor Kav. Ronald Tampubolon, S.H menjadi bapak asuh anak stunting di Kecamatan Bikomi Nilulat, Rabu (22/11/2023).
Hadiri pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Robertus Tjeunfin, Kepala Bapelitbangda Kabupaten TTU, Salvatore Lake,Camat Bikomi Nilulat, Marsel Sara, Kapospol Haumeni Ana, Aipda Yohanes Jefri Lede, Para Kepala Desa se Kecamatan Bikomi Nilulat, Anggota Satgas Pamtas RI-RDTL serta masyarakat setempat.
Wakil Bupati TTU, Drs. Eusabius Binsasi menyampaikan apresiasi kepada Camat Bikomi Nilulat, Marselinus Sara yang telah berinisiatif menggelar acara pengukuhan Bapak Asuh Stunting yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah stunting di Kabupaten TTU.
Menurut Eusabius, persentase angka stunting di Kabupaten TTU naik turun. Data penimbangan bulan Agustus mengalami penurunan sekitar 1,73 persen.
Eusabius menyebut jumlah anak stunting di Kabupaten TTU hingga saat ini mencapai 4000 orang lebih sehingga diharapkan adanya kolaborasi lintas sektor untuk menekan tingginya angka stunting tersebut.
Eusabius menyampaikan terima kasih kepada Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat, Ronald Tampubolon yang bersedia menjadi Bapak Asuh bagi anak-anak Stunting di Kecamatan Bikomi Nilulat.
“Kita berharap semoga dengan adanya kolaborasi penanganan stunting lintas sektor seperti ini semakin menekan angka stunting di kabupaten TTU hingga tercapai zero kasus,”ujarnya.
Camat Bikomi Nilulat, Marsel Sara, S.Pt menuturkan, penanganan stunting membutuhkan kolaborasi lintas sektor dengan berbagai lembaga yang ada di pemerintah daerah serta lembaga-lembaga mitra lain terutama dengan TNI-Polri. Untuk Kecamatan Bikomi Nilulat sendiri, angka stunting masih cukup tinggi yaitu terdapat 78 anak stunting yang tersebar di 6 desa.
Ia berharap, semoga dengan program bapak asuh ini tercipta koordinasi yang baik antar instansi dan stakeholder untuk penanganan dan pencegahan stunting.
“Kami memiliki Pos-Pos di sepanjang wilayah perbatasan, bahkan di Bikomi Nilulat sendiri setiap desa ada Pos TNI. Sehingga koordinasi penanganan dan pencegahan stunting tentu akan sangat mudah untuk kita lakukan,”tandasnya.
Ia meminta persoalan stunting ini jangan dianggap sepele tapi harus dilihat sebagai sebuah persoalan serius yang harus segera ditanggulangi. Apabila anak stunting ini dibiarkan terus menerus maka akan sangat berbahaya karena mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ia berjanji dalam menjalankan tugas sebagai Bapak Asuh stunting akan melakukan pendampingan dan pengawasan tentang pola makan dan pola hidup sehat dengan mendatangi rumah-rumah warga.
“Saya berjanji dalam menjalankan tugas sebagai bapak asuh stunting, akan menjalani pendampingan dan pengawasan tentang pola makan dan pola hidup sehat dengan mendatangi rumah-rumah warga. Saya akan memerintahkan anggota-anggota untuk duduk bersama para kepala desa untuk segera menyusun program penanganan stunting mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi,” tegas Ronald.
Ia berharap program pengukuhan bapak asuh sunting di Kecamatan Bikomi Nilulat bukanlah sebuah acara ceremony belaka tetapi benar-benar dapat dilaksanakan dan diwujudnyatakan dengan program nyata yang dapat membantu menyelamatkan generasi penerus bangsa dan berbagai bentuk keterbelakangan baik fisik maupun psikis.
Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat