Bunda PAUD TTU Menerima Penghargaan Widya Dharma Utama dari Iriana Joko Widodo

LINTAS-BIINMAFFO,- Elvira Bertha Maria Juandi Ogom, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur meraih penghargaan dalam kegiatan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2023 yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. 

Kinerja Bunda PAUD Kabupaten TTU bersama jajaran dinilai bagus sehingga berhak menerima anugerah Widya Dharma Utama 2023 Tingkat Nasional.  Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Bunda PAUD Nasional, Ibu Iriana Joko Widodo di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta, pada Rabu (8/11).

Kegiatan yang oleh Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) merupakan bentuk penghargaan dari Kemendikbudristek untuk memotivasi Bunda PAUD dalam melakukan inovasi layanan pendidikan untuk anak usia dini. 

Ditemui di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati TTU, Sabtu (12/11), Elvira mengungkapkan rasa syukur mendapatkan penghargaan tersebut.

Saya merasa bersyukur mendapatkan penghargaan luar biasa dari Ibu Iriana Joko Widodo yang akan mengakhiri masa jabatan tapi kami masih diberi penghargaan,” ungkap Elvira. 

Elvira mengatakan dirinya yakin mendapatkan penghargaan tersebut, karena sudah melaksanakan perubahan-perubahan di Kabupaten TTU terkait dengan Kebijakan Merdeka Belajar episode ke-24.

Saya yakin sekali mendapat penghargaan itu karena tim Kemendikbudristek selalu memuji dokumentasi foto dan vidio pengamatan dua minggu pertama penerimaan peserta didik baru yang kami kirim,” katanya. 

Dengan keyakinan itu, Elvira menginginkan supaya Kabupaten TTU dikenal bahwa ada orang-orang hebat di sana dan ada perubahan pendidikan di Kabupaten TTU. 

Satu kebanggaan bahwa walaupun sering diplesetkan berada dalam jurang yang dalam, akan tetapi dari jurang yang dalam ada orang-orang hebat yang bisa meraih prestasi.  Seperti beberapa hari lalu, TTU juga meraih apresiasi juara 1 lomba cerdas cermat Pesparawi remaja tingkat Nasional Tahun 2023. Mudah-mudahan nanti ada apresiasi lainnya dari bidang yang lain,”harapnya.

Ia menuturkan, kebijakan Merdeka Belajar episode ke-24 merupakan kebijakan yang mendasari transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dimulai sejak tahun ajaran 2023/2024 dengan 3 target capaian yang harus dilakukan satuan pendidikan. 

Pertama, satuan pendidikan perlu menghilangkan tes baca tulis dan hitung (calistung) dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SD sederajat. Hal ini dilakukan karena setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar. Selain itu, tes calistung juga telah dilarang melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 1 Tahun 2021, tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.

Masih ada orang tua juga guru-guru yang pemahaman bahwa anak-anak harus bisa baca, tulis dan hitung padahal itu keliru karena sudah ada regulasi yang baru. Nah ini tugas kami sebagai Bunda PAUD untuk melakukan sosialisasi menyampaikan informasi ini kepada seluruh masyarakat,”tuturnya.

Yang kedua, satuan pendidikan perlu menetapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama 2 minggu pertama.

Dulu-dulunya hanya 3 hari tetapi sekarang regulasi terbaru adalah 2 minggu di mana satuan pendidikan menerima peserta didik baru, memperkenalkan kondisi sekolah, lingkungan sekolah dan proses pembelajaran seperti apa,”imbuhnya.

Ketiga, satuan pendidikan di PAUD dan SD perlu menerapkan pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi yaitu mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk kegiatan di lingkungan belajar, kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar seperti kepemilikan dasar literasi dan numerasi, pengembangan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri dan pemaknaan terhadap belajar yang positif.

Ada guru-guru senior yang masih memaksa anak untuk belajar membaca dan berhitung padahal tidak semua anak itu melalui PAUD. Dari program itu, kami sebagai Bunda PAUD diminta perannya berkolaborasi dengan guru-guru TK yang tergabung dalam IGTKI kemudian Himpaudi dan PKK membantu pemerintah daerah turun ke Kecamatan, desa menyampaikan informasi ini agar transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini bisa terlaksana dengan baik,”ungkapnya.

Penulis : Lius Salu
Editor    : Kristo Ukat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *