KEFAMENANU NEWS,- Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Katolik Kefamenanu berhasil meraih juara dengan prestasi terbaik dalam ajang Flobamora Film Festival (F3) tahun 2025.
Kompetisi film terbesar di NTT tahun 2025 ini berlangsung sejak Selasa, 5 Agustus 2025 hingga Sabtu, 9 Agustus 2025 bertempat di Kampoeng Seni Flobamora, Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT.
Terdapat dua kategori dalam ajang adu kreativitas dan keterampilan dalam membuat film untuk menghasilkan karya terbaik sesuai kriteria yang ditetapkan. Kategori Pelajar dan Kategori NTT.

Dalam kategori Pelajar, karya SMKS Katolik Kefamenanu dengan judul film “Orientasi” Produksi Kefaska Film Community yang disutradarai Yohanes Juan Bimo Elu, berhasil menghipnotis ribuan penonton dan tiga orang dewan juri Emilius U.K Patar, Martha Hebi, dan Frans Patu Herlin dengan kekuatan cerita dan kreativitas sineas film melalui perpaduan cerita, visual, dan teknik perfilman.
”Film Orientasi baru saja menjuarai pertamanya dengan achievement film pelajar terbaik di Flobamora Film Festival yang diselenggarakan di Kampoeng Seni Flobamorata, Kupang, Nusa Tenggara Timur,” tulis Yohanes Juan Bimo Elu dalam pesan WhatsApp kepada media ini, Senin (11/8/225).
Juan kemudian menceritakan alur cerita Film fiksi Orientasi yang diperankan Alexander Yehezkiel Petra Hadi, Michael Anjelo, Defryanto Nonis, Yoseph Labor Naisumu, Benyamin Leoklaran, Yohanes Sanbein, Azaria Seran, Januario Metan, Junior Tpoi dan Adrianus Sonbai.

”Saya membuat film fiksi yang berjudul “Orientasi” yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari di biara. Untuk hadiah dari juara kompetisi film pelajar ini, kami mendapatkan yang pastinya tittle “Film Pelajar Terbaik 2025“, sertifikat penghargaan, dan piala,” jelasnya.
Juan menjelaskan, film tersebut mengangkat satu cerita yang menurut dirinya unik. Bahkan, sulit ditebak. Penulis, lanjut dia, dalam ceritanya menggambarkan satu kondisi yang sebenarnya dihadapi banyak orang dan mungkin sampai hari ini belum jujur baik pada dirinya sendiri atas apa yang sudah terjadi dan yang akan terjadi dari ekspektasi pikiran-pikiran mereka.
“Film orientasi adalah konsep kehidupan komunitas yang kemudian menciptakan kondisi, yang bisa berubah bahkan bisa terjadi disorientasi karena keterbatasan dan problema lingkungan. Orang yang mengalami trauma atau mereka yang melakukan kekerasan atas kesadaran, sebenarnya lahir karena kondisi lingkungan. Fakta ini kami jadikan film dalam konteks lingkungan asrama dan kehidupan komunitas biarawan atas beberapa referensi atau sumber cerita dan bahkan fakta dari berita yang beredar.Film ini tidak bermaksud menyinggung atau mendiskreditkan pihak tertentu, melainkan menjadi pelajaran hidup bagi setiap orang dan akan menjadi penyembuh trauma sekaligus media untuk jujur pada diri sendiri atas kelemahan, dosa dan kekhilafan,” terangnya.
Juan berharap film Orientasi kiranya dapat diterima dan menjadi cerita yang tidak hanya menghibur, melainkan media untuk jujur atas diri sendiri. “Semoga para pelajar di NTT bisa terus berkarya, dan berkreasi lewat film. Semoga bisa ikut Flobamora Film Festival tahun depan karena kurangnya peserta pada saat nominasi film pelajar NTT yang hanya 2 film saja,” imbuhnya.
Dari hasil prestasi yang berhasil ditorehkan SMKS Katolik Kefamenanu dengan judul film “Orientasi” Produksi Kefaska Film Community yang disutradarai Yohanes Juan Bimo Elu selanjutnya terpilih untuk ditayangkan sebagai perwakilan Nusa Tenggara Timur di 100% Manusia Film Festival 2025, sebuah festival yang berfokus pada isu hak asasi manusia, keberagaman, gender, dan toleransi.

Festival tersebut akan diselenggarakan di Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 4 hingga 14 September 2025, bersifat gratis, dan terbuka untuk umum.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat