LINTAS-BIINMAFFO,- Terdata kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) hingga kini terus mengalami peningkatan. Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Roberth Tjeunfin, S.Kep ,NS, MPH meminta seluruh masyarakat Kabupaten TTU untuk selalu waspada terhadap hewan penular rabies.
Roberth Tjeunfin menjelaskan, Rata-rata jangkauan anjing rabies 10 kilo meter. Oleh karena itu, bisa saja sudah menyebar ke semua area. Setiap pemilik HPR, kata Robert, wajib mengamankan hewan piaraannya dengan cara diikat, dikandangkan dan wajib divaksin.
Mantan Kepala Tata Usaha RSUD Kefamenanu ini meminta masyarakat untuk tidak keluar pada malam hari sendirian mengingat anjing rabies phobia terhadap cahaya dan bersembunyi di tempat-tempat gelap. Apabila terkena gigitan HPR, luka bekas gigitan harus dicuci menggunakan sabun di air mengalir selama 15 menit dan diberikan VAR.
Dikatakan, nyaris setiap hari pasti ada kasus gigitan baru. Rata-rata semua kasus gigitan HPR sudah langsung ditangani oleh pihak medis di puskesmas. Penanganan ini sesuai SOP dimana setiap gigitan HPR akan dicuci dengan di air mengalir selama 15 menit dan diberikan vaksin antirabies (VAR).
Robert juga meminta agar masyarakat tidak menolak menerima vaksin antirabies. Pasalnya, vaksin antirabies bisa mencegah penularan rabies. “Karena masa inkubasinya selama dua minggu sampai dua tahun.” tegasnya.
Diketahui, Fenomena gigitan hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 524 kasus. Kasus ini terdata sejak Januari 2023 Hingg Januari 2024
Dari total 524 kasus gigitan HPR ini, terdata 15 orang terdeteksi melakukan kontak erat terhadap korban HPR. Dengan demikian terdata sebanyak 539 korban HPR.
Juru Bicara Satgas Penanganan Rabies Kabupaten TTU, Kristoforus Ukat mengatakan, hingga 28 Januari 2024, ditemukan kasus gigitan HPR di 21 puskesmas.
Kepala Dinas Kominfotik Kabupaten TTU ini menjelaskan, total korban meninggal dunia akibat tertular rabies di Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 3 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 537 korban HPR telah diberikan vaksin dosis 1 dan dosis II. Sedangkan 232 telah diberikan vaksin H7 dan 84 orang diberikan vaksin H21.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat