KEFAMENANU NEWS,- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu terus mencatatkan kinerja positif dalam realisasi pendapatan daerah. Hingga 30 September 2025, pendapatan RSUD mencapai Rp21,6 miliar atau 86,82 persen dari target tahunan sebesar Rp24,9 miliar.
Direktur RSUD Kefamenanu, dr. Zakarias Dery Fernandez, M.Kes, saat diwawancarai media ini di ruang kerjanya, Selasa (30/09/2025), menjelaskan, realisasi tersebut belum termasuk piutang dari BPJS Kesehatan untuk tagihan bulan Juni–Agustus 2025 dengan nilai kurang lebih Rp5 miliar. Dengan demikian, apabila piutang tersebut terbayarkan, maka realisasi pendapatan akan mencapai Rp26,5 miliar atau sekitar 106 persen dari target.

Lebih lanjut dr. Dery Fernandez, menjelaskan, dalam waktu dekat, BPJS Kesehatan dijadwalkan mentransfer Rp1,6 miliar untuk tagihan bulan Agustus. Dengan tambahan tersebut, posisi pendapatan RSUD akan naik menjadi Rp23,2 miliar atau 93 persen. Sisanya sekitar Rp3,3 miliar diperkirakan menyusul.
Menurut dr. Derry, capaian pendapatan positif RSUD Kefamenanu bukan hanya terjadi pada tahun 2025 ini. Melainkan, sejak empat tahun terakhir, tren peningkatan pendapatan terus menunjukkan hasil menggembirakan, misalnya :
- Tahun 2022: target Rp9 miliar, realisasi Rp15 miliar
- Tahun 2023: target Rp16 miliar, realisasi Rp22 miliar
- Tahun 2024: target Rp20 miliar, realisasi Rp27 miliar
- Tahun 2025: target Rp24,9 miliar, proyeksi Rp32 miliar

“Saat ini pendapatan bulanan rata-rata sudah berada di kisaran Rp2,5–3 miliar. Jika tren ini konsisten sejak awal tahun, capaian bisa mendekati Rp40 miliar. Namun kami realistis memproyeksikan di akhir tahun 2025 realisasi mencapai Rp32 miliar atau 128 persen dari target,” tambah dr. Derry.
Peningkatan Layanan Kesehatan
Direktur RSUD menegaskan bahwa kenaikan pendapatan erat kaitannya dengan peningkatan kualitas layanan. RSUD terus melengkapi tenaga dokter spesialis dasar maupun penunjang, seperti spesialis anak, bedah, penyakit dalam, kebidanan dan kandungan, anestesi, THT, gigi, serta fasilitas laboratorium dan radiologi.
“Dengan semakin lengkapnya dokter spesialis, masyarakat Kabupaten TTU tidak perlu lagi berobat ke luar daerah. Jumlah kunjungan, khususnya rawat inap, berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan rumah sakit,” jelasnya.

Membangun Kepercayaan Publik
dr. Derry menjelaskan, selain peningkatan sarana dan tenaga medis, RSUD Kefamenanu juga berkomitmen membangun kepercayaan publik melalui pelayanan prima. Di antaranya dengan menghadirkan petugas Public Relations (PR) untuk menyambut pengunjung, menyediakan ambulans antar-jemput gratis dalam radius 20 km dari pusat kota (bahkan hingga 30 km jika diperlukan), menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan rumah sakit, serta membudayakan sikap ramah dan responsif dalam melayani pasien.
“Kami ingin nama RSUD Kefamenanu selalu dikaitkan dengan hal-hal positif, sehingga masyarakat semakin percaya dan merasa terlayani dengan baik,” tutur dr. Derry.

Di akhir wawancara, dr. Derry menjelaskan bahwa RSUD Kefamenanu juga menjalin komunikasi dengan klinik swasta dan puskesmas mengenai layanan medis yang tersedia, termasuk konsultasi langsung dengan dokter RSUD. Bahkan, para dokter turut mendukung Dinas Kesehatan dalam pelayanan khusus, pendampingan, dan pelatihan di tingkat puskesmas.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat