LINTAS BIINMAFFO,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur menyiapkan posko yang beroperasi selama 24 jam untuk penanganan bencana.
“Posko 24 jam ini sebagai posko tanggap darurat setiap aduan cuaca ekstrem,”kata Sekertaris BPBD TTU, Tarsisius Sasi, Rabu (20/3/2024).
Ia menghimbau agar warga dapat mengendalikan diri dari cuaca ekstrem yang ada dengan melakukan penebangan pohon-pohon besar sebagai tindakan preventif.
“BPBD selalu melakukan tanggap darurat dalam bentuk evakuasi, penyaluran bantuan dalam logistik dan tanggap darurat dengan melakukan koordinasi bersama NGO, NTT sesuai jenis bencana,”tukasnya.
Tarsisius atau yang akrab disapa Tarsi menyampaikan r BMKG terkait cuaca ekstrem terhitung tanggal 8 hingga 18 Maret benar adanya di mana terjadi hujan yang sangat deras disertai angin yang kencang seperti banjir, longsor melanda beberapa desa di TTU.
Dan dalam kondisi sepertu itu, aku Tarsisius, BPBD turun menindaklanjut secara langsung dengan menyalurkan bantuan ke lokasi terdampak dengan penyebaran tim yang telah dibentuk.
“Ada yang ke Bitefa, Sunsea, Humusu Oekolo, Desa Lanaus, Letmafo Timur dan desa Akomi,” tukas mantan Kabag Organisasi Setda TTU ini. Sembari menambahkan dalam pemantauan ke lokasi terdampak, BPBD koordinasi dengan PUPR, Polres TTU bahkan rekan-rekan media.
Tarsisius menjelaskan, BPBD saat ini tengah menyiapkan sebuah dokumen yang namanya Kontigensi untuk diperbupkan.
Dokumen ini, imbuh Tarsisius nantinya menjadi dokumen pemetaan jenis bencana di Kabupaten TTU. Seperti di wilayah Miomaffo jenis bencananya apa, begitupun wilayah Insana maupun Biboki.
“Ini yang saya rencanakan agar dokumen ini diperbupkan untuk mengetahui jenis-jenis bencana perwilayah sebelum terjadi bencana,”imbuhnya.
Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat