KEFAMENANU NEWS,- Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yosep Falentinus Delasalle Kebo, didampingi Wakil Bupati Kamillus Elu dan Sekda Fransiskus Bait Fay, memberikan pengarahan umum kepada seluruh Kepala Desa se‑Kabupaten TTU di Aula Bale Biinmaffo, Selasa (10/6/2025).
Pengarahan ini diselenggarakan sebagai bagian dari instruksi pemerintah pusat untuk menyamakan visi dan misi agar semua program berjalan sesuai target.

“Kumpulnya mereka pagi ini untuk memberikan penekanan terkait tugas dan tanggung jawab ke depan. Jangan sampai programnya tidak berjalan karena kurang arahan,” ujar Bupati usai kegiatan.
Bupati pada kesempatan itu menekankan dua hal penting diantaranya tentang Koperasi Merah Putih (KMP) dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Bupati menyampaikan untuk Koperasi Merah Putih (KMP) bahwa semua desa dan kelurahan (183 desa, 11 kelurahan) telah membentuk Koperasi Merah Putih. Saat ini penciptaan akta notaris menjadi langkah terakhir agar koperasi dapat beroperasi tahun ini.

Sedangkan untuk program MBG, Ia menegaskan pentingnya swasembada pangan MBG (Makan Bergizi Gratis) agar kebutuhan sayur-mayur dan telur dipenuhi secara lokal, tanpa tergantung wilayah lain.
Bupati TTU ini mengingatkan para kepala desa agar bantuan alat pemerintah tidak dikuasai individu, melainkan harus tepat sasaran. Data penerima harus akurat, tidak boleh ada yang sudah meninggal masih menerima bantuan. Bupati Falent juga menekankan dalam kegiatan tersebut terkait layanan darurat 112. Ia meminta seluruh kepala desa untuk mensosialisasikan keberadaan layanan darurat 112 agar masyarakat mengetahuinya.

Pada kesempatan itu, Bupati yang berpasangan dengan Kamillus Elu sebagai wakilnya menyampaikan, TTU dalam waktu dekat segera memiliki beberapa produk lokal yakni Garam, minyak goreng dan rokok kretek.
Ia mengungkapkan, hasil laboratorium menunjukkan garam TTU sebagai yang terbaik di dunia. Garam ini diberi brand “MASI LALAN”. Seluruh garam impor harus diganti dengan merek lokal “MASI LALAN” agar pajaknya kembali ke daerah.

Selanjutnya minyak goreng. Minyak goreng lokal ini diberi nama “MIN SEKA” yang akan mulai operasi bulan depan. Dengan MIN SEKA ini masyarakat dapat membeli minyak goreng per liter dengan membawa wadah sendiri dan SPBU akan dipasang di kantor daerah, pasar, serta kecamatan.
Jika berjalan baik, akan diperluas di seluruh Kecamatan.Selanjutnya rokok kretek. Rokok kretek ini akan diberi nama dengan SABO’OT FE. Produk lokal ini bersama garam dan minyak goreng bertujuan menggantikan dominasi produk luar.Guido Salu, Kepala Desa Bokon dan Roy Nulle Kepala Desa Taekas Kecamatan Miomaffo Timur usai pengarahan Bupati TTU, kepada media ini menyambut baik pengarahan yang dilaksanakan ini dan menyatakan siap menindaklanjuti di tingkat desa.
“Dengan arahan hari ini kami diberikan motivasi untuk benar-benar bekerja apa yang ada di desa. bantuan‑bantuan harus betul‑betul tepat sasaran,” ujarnya. Kedua kepala desa ini menambahkan bahwa penyaluran bantuan kini dilakukan melalui musyawarah mufakat dan masyarakat yang menentukan.
Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat
