LINTAS BIINMAFFO,- Bupati Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur Drs. Juandi David membuka secara resmi bimbingan teknis (Bimtek) perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya tingkat Kabupaten TTU Tahun 2024 yang berlangsung di Aula Hotel Grand Royal, Kefamenanu, Jumat (12/7).
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU tersebut dihadiri pejabat dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Propinsi NTT, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTU, para pemangku adat dari Kecamatan juga peserta para pengawas SD/SMP.
Bupati Juandi memberikan apresiasi yang tinggi sekaligus ucapan terimakasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU serta seluruh panitia yang berperan aktif atas terselenggaranya kegiatan Bimtek ini.
Pasangan Wakil Bupati Drs. Eusabius Binsasi ini mengatakan, Bimtek ini sangat penting dan strategis karena pelestarian budaya, merupakan napas dari jiwa bangsa bagaimana cara merangkai benang-benang emas warisan leluhur yang menjadi fondasi identitas.
“Melindungi dan merawat cagar budaya adalah tugas kita yang penting untuk menjaga warisan sejarah dan budaya suatu daerah, karena budaya bukan hanya warisan berharga dari masa lalu, tetapi juga cerminan nilai-nilai yang telah membentuk masyarakat kita,” katanya mengawali sambutan.
Menurutnya, kelestarian cagar budaya menjadi tanggung jawab bersama untuk melestarikan identitas budaya yang unik dan berharga yang tidak hanya untuk dijaga bangunan dan artefak bersejarahnya, tetapi juga mempromosikan pendidikan tentang warisan budaya kepada masyarakat yang mencakup program-program untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya cagar budaya, serta upaya untuk memperkuat perlindungan hukum dan administratif terhadap situs-situs bersejarah.
Sehingga diharapkan komitmen bersama terhadap pelestarian cagar budaya bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Karena dengan melestarikan dan merawat warisan ini dipastikan warisan budaya tidak hilang ditelan zaman.
“Ini menjadi sumber kebanggaan dan identitas bagi komunitas lokal, serta menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya daerah kita,”tukasnya.
Bupati mengundang semua pihak, baik itu masyarakat lokal, lembaga pendidikan, maupun pemerintah daerah, untuk bersatu dalam upaya melalui kolaborasi dan dukungan bersama, agar dapat melindungi dan merawat cagar budaya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya.
“Mari kita bersama melestarikan cagar budaya dan setiap cerita yang terkandung di dalamnya karena dengan melestarikannya, kita tidak hanya merawat masa lalu, tetapi juga mewariskan kebijaksanaan kepada generasi mendatang,” imbuhnya.
Mencermati itu, pemerintah Kabupaen TTU terus melakukan berbagai upaya untuk melindungi dan melestarikan cagar budaya, seperti menetapkan peraturan perundang- undangan, melakukan restorasi, dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Sehingga diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan, mulai dari tindakan sederhana seperti tidak merusak atau mencoret-coret situs bersejarah, hingga terlibat dalam kegiatan konservasi dan promosi cagar budaya.
“Marilah kita bersama-sama menjaga dan melestarikan cagar budaya sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur kita dan demi keberlangsungan sejarah serta kebudayaan bangsa. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa warisan berharga ini dapat dinikmati dan dipelajari oleh generasi mendatang,” pungkasnya.
Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat