LINTAS BIINMAFFO,- Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Yosep Falentinus Dellasale Kebo, S.IP, M.A menggelar rapat bersama pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (10/3/2025).
Rapat tersebut bertujuan untuk bersama membahas terkait perencanaan dan keberlanjutan pembangunan Bendungan Tantori yang terletak di wilayah Kecamatan Biboki Anleu, Kab. TTU, Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 11.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA tersebut bertempat di kantor BBWS NTT di jalan Frans Seda, Bundaran PU, Kota Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur.
Turut hadir dalam rapat mendampingi orang nomor satu TTU saat itu, yakni, Ketua DPRD TTU, Kristoforus Efi ditemani empat orang anggota DRPD TTU, yakni Florentinus Sonbay, Mikhael Melki Lopez, Norbertus Tubani dan Chandra Grendi Anin serta Kepala Dinas PUPR TTU, Januarius Salem dan staf.

Sementara itu, dari pihak BBWS NTT dihadiri Kepala BBWS Wilayah NTT, Sekretaris Balai Besar Wilayah Sungai ; Kabag Umum dan Tata Usaha, Kabid operasi dan pemeliharaan; Kasatker air tanah air baku, PPK Perencanaan dan prgram 2024 / PPK Air tanah air baku IV 2025.
Bupati TTU Yoseph Falentinus Dellasale Kebo,S.IP, M.A pada kesempatan tersebut menjelaskan, pembangunan Bendungan Tantori selama ini merupakan suatu kerinduan tersendiri bagi Pemda TTU, khususnya masyarakat petani di wilayah Pantai Utara (Pantura) Biboki Anleu – TTU demi mendukung program pemerintah pusat terkait ketahanan pangan.
Dijelaskan Bupati Falen Kebo, bahwa potensi lahan persawahan di pantai utara sekitar 700 lebih hektar. Belum termasuk wilayah Manufui dan lainnya bisa mencapai 1.000 hektar. Karena itu, jika bendungan Tantori dibangun, maka akan menjawab banyak persoalan khususnya soal kebutuhan air.

“Inflasi kami kebanyakan di sembako, terutama soal beras. Semoga ke depan kita tidak lagi membeli beras dari Sulawesi. Dengan adanya bendungan Tantori, maka akan banyak sekali menjawab ketertinggalan terutama mengenai bendungan,” jelas Bupati TTU saat itu sembari menambahkan bahwa masih banyak kekurangan, kendala dan keterbatasan infrastruktur pertanian lainya, seperti, irigasi dengan latar belakang potensi persawahan di TTU sebagian besar adalah sawah tadah hujan, sehingga, mengakibatkan musim tanam hanya satu kali dalam setahun.
Di akhir penyampaian, Bupati TTU menyampaikan banyak terima kasih atas berbagai masukan usul maupun pencerahan dari pihak BBWS wilayah NTT. “Kami siap mendukung pembangunan Bendungan Tantori dengan pembentukan tim permanen yang akan mengawal,”ucap Bupati Falen Kebo dengan harapan kiranya pembangunan Bendungan Tantori bisa terealisasi.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Utara