LINTAS-BIINMAFFO,- Sekretaris Daerah Kabupaten Timor Tengah, Nusa Tenggara Timur, Fransiskus Bait Fay, S.Pt, M.Si menutup secara resmi kegiatan Rapat Kerja Camat dan Rapat Koordinasi TP PKK tahun 2023.
Penutupan kegiatan Rakercam dan Rakon TP PKK dihadiri Asisten I Setda TTU, Joseph Kuabib, Ketua TP PKK Kabupaten TTU, Dra. Elvira B.M Ogom, Wakil Ketua TP PKK, Nyonya Zusana Suriyani Sarumaha Binsasi.
Membaca kata sambutan Bupati TTU Drs Juandi David, Fransiskus berharap semoga kegiatan Rakercam dan Rakon TP PKK dapat membangkitkan semangat dan motivasi bagi para camat dan kepala desa lurah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja masing-masing.
Fransiskus mengatakan, banyak hal telah dibahas dan didiskusikan selama dua hari ini. Berbagai kesepakatan sebagai langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan telah disepakati bersama. Sehingga ia berharap konsensus yang disepakati bersama dalam forum raker saham ini dapat diimplementasikan oleh semua pemangku kepentingan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
“Hal ini perlu saya ingatkan karena seringkali setiap kesepakatan yang diambil tidak ditindaklanjuti. Oleh karena itu saya harapkan kepada para camat dan kepala desa lurah untuk kembali memahami tugas dan fungsinya sebab orang hanya akan bekerja dengan baik apabila memahami tugas dan fungsinya dengan baik,”ujarnya.
Menurutnya, kepercayaan dan kewenangan yang diberikan kepada bapak, ibu baik sebagai Camat ataupun sebagai kepala Desa, Lurah adalah amanah dan amanah itu adalah sebuah panggilan untuk melayani yang harus diwujudkan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
“Kita masih mempunyai banyak tunggakan pekerjaan yang harus diselesaikan hingga akhir tahun ini, maka mari curahkanlah pikiran dan perhatian untuk menuntaskan segala hutang pekerjaan kita yang belum tuntas. Buktikan kepada masyarakat bahwa bapak dan ibu pantas dan layak mendapatkan kepercayaan sebagai Camat, Kepala Desa maupun Lurah. Bangunlah kemitraan yang baik, tinggalkan ego dan binalah komunikasi yang harmonis untuk mengatasi segala permasalahan yang ada karena permasalahan sebesar apapun akan dapat kita selesaikan bila kita bersatu,”pintanya.
Dijelaskan, sebagai pemimpin di garda terdepan bapak dan ibu harus berani berpikir out of the box berpikir di luar kelaziman dan rela bekerja melampaui panggilan tugas. Perspektif berpikir dan cara pandang seorang pemimpin terhadap sebuah persoalan harus lebih komprehensif dan cara berpikir dan cara pandang orang pada umumnya. Seorang pemimpin juga harus rela berkorban untuk bekerja di luar jam dinas melampaui kewajibannya hanya dengan demikian masyarakat dapat melihat optimisme baru yang menjanjikan harapan.
“Saya berharap dalam menjalankan tugas, tidak hanya sekedar mendengar akan tetapi harus turun melihat langsung keadaan serta merasakan apa yang dirasakan rakyat. Selain itu mendengar apa yang disampaikan masyarakat untuk dicarikan jalan keluarnya,”tukasnya.
Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat