LINTAS-BIINMAFFO,- BRI Cabang Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur kembali melakukan pemberian bantuan alat kesehatan (Alkes) Antropometri KIT dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak penderita stunting.
Kali ini, bantuan Alkes Antropometri dan PMT yang dikemas dalam program “BRI Peduli” menyasar 10 anak penderita stunting di Desa Oesena, Kecamatan Miomaffo Timur setelah sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Miomaffo Tengah.
Melkianus D. Koro selaku Manajer Bisnis Ritel BRI Cabang Kefamenanu mengungkapkan, pemberian bantuan alat kesehatan Antropometri KIT dan pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan bentuk kepedulian BRI dalam menekan angka stunting di Kabupaten TTU. Program ini berlangsung selama 3 bulan. Bulan Januari sampai Bulan Maret 2024.
“Angka stunting di Kabupaten TTU cukup tinggi sehingga BRI merasa terpanggil untuk sedikit membantu meringankan beban orang tua anak-anak penderita stunting di wilayah ini,” kata Melkianus, Rabu (24/1/2024).
Secara teknis, imbuh Melkianus, program BRI Peduli belum menjangkau keseluruhan masyarakat Kabupaten TTU. Namun pemberian bantuan ini merupakan bentuk kepedulian BRI. Sehingga jangan dilihat pemberiannya tapi niat membantu menekan angka stunting di TTU.
“Kita harapkan kedepan bisa terus berlanjut dan bisa menjangkau seluruh masyarakat atau anak-anak stunting yang ada di Kabupaten TTU,” tukasnya.
Sementara itu Camat Miomaffo Timur, Yustinus Binsasi mengatakan, persoalan stunting di Kecamatan Miomaffo Timur termasuk wilayah dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten TTU yang tidak boleh dianggap remeh.
Menurutnya, persoalan stunting merupakan tanggungjawab bersama dan harus menjadi perhatian semua pihak mulai dari pengambil kebijakan hingga keluarga sebagai satuan terkecil masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih karena BRI telah secara sukarela memberikan bantuan yang sangat bermanfaat bagi para penderita stunting. Semoga jangan disalahgunakan dan jangan sampai mubazir,” ujarnya.
Ia mengatakan, akan mendorong pemerintah desa melakukan intervensi terhadap persoalan stunting dengan pemberian makanan tambahan selama 90 hari.
“Juga pihak terkait lainnya kita dorong untuk memberikan makanan tambahan kepada anak-anak penderita stunting,” tutupnya.
Pemberian bantuan dihadiri Kepala Bidang Dinas Kesehatan TTU, Basilius Haumen, Kepala Puskesmas Nunpene, Maria Pala, Kepala Desa Oesena, Blasius Salu.
Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat