Bantuan Rumah Program Tekun Melayani Plus, ‘Kabar Surga’ Bagi Kaum Papa di Timor Tengah Utara

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU – Mendung menyelimuti langit Kota Kefamenanu. Rintik-rintik hujan berderai ringan mengiringi laju kendaraan yang ditumpangi penulis bersama dua orang pegawai Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Timor Tengah Utara

Senin,11 Maret 2024, arus lalu lintas kendaraan di jalan El Tari, Kota Kefamenanu tampak sepi. Selain karena hari libur Perayaan Hari Raya Nyepi saudara-saudari yang beragama Hindu namun, cuaca juga sepertinya menjadi salah satu penghalang bagi masyarakat Kota Kefamenanu menghabiskan waktu di luar rumah.

Setelah menempuh perjalanan kira-kira dua kilometer dari Kantor PRKPP Kabupaten TImor Tengah Utara, kendaraan yang ditumpangi penulis berbelok ke arah kanan melintasi ruas jalan menuju ke Desa Eban Ibukota Kecamatan Miomaffo Barat.

Tak jauh dari pertigaan tersebut, kendaraan roda empat tersebut berbelok ke arah kiri tepat di depan Gereja GMIT Betel Dalehi.

Hamparan dedaunan hijau tampak menjangkau tepi jalan ketika moncong mobil menghadap tepat ke dalam gang tersebut.

Sekitar 50 meter dari gang masuk tersebut kendaraan roda empat tersebut kemudian berbelok ke arah kanan dan berhenti tepat di tengah jalan buntu.

Sudah sampai,”ujar salah satu pegawai PRKPP mengagetkan penulis.

Pemandangan sebuah bukit menghadang di bagian kiri mengundang seribu tanya. Di tengah derai rintik hujan yang enggan diajak kompromi, penulis mengikuti langkah mereka menuju salah satu unit rumah yang berdiri kokoh tepat di lereng bukit itu.

Penghuni rumah lantas menyambut tamu dengan senyuman merekah. Seorang pria dengan nada suara tegas mempersilahkan penulis memasuki rumah dengan dinding diberi cat kuning.

Pria itu bernama Nelfry Jeckson Pello (48). Bersama isterinya dan 5 orang anaknya pria tunanetra ini berdomisili di RT/RW, 021/005, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Menempati Rumah Berdinding Bebak

Sebelumnya, Pria yang akrab disapa Jeck ini bersama keluarga kecilnya mendiami rumah berdinding bebak (dinding yang dibuat dari pelepah daun lontar yang disusun rapi) berukuran 4×6 meter. Pondasi rumah tersebut nyaris rubuh. Terdapat lubang pada beberapa sisi karena tergerus usia.

Atap seng yang sudah usang semakin mengiris sukma. Rintik hujan menembus atap seng tersebut. Terkadang mereka harus memindahkan tempat tidur untuk menghindari hujan yang turun melalui celah atap.

Kondisi ini dirasakan keluarga tersebut bertahun lamanya. Kisah pedih ini tidak pernah diceritakan Jeck sebelumnya kepada tetangga maupun rekan-rekannya.

Ventilasi rumah tersebut ditambal menggunakan seng bekas yang sudah berkarat. Jendela kamar yang telah rusak dimakan waktu juga ditambal dengan seng bekas. 

Atap rumah tersebut nyaris runtuh. Kayu penyangga atap tampak lapuk dan berlumut serta berwarna hitam pekat karena telah menahun direndam air hujan.

Rumah tersebut menjadi saksi sejarah Jeck bersama pasangan hidupnya merangkai bahtera rumah tangga mereka. Bersama mendiang ayahnya dan ibunya yang kini sudah tua, Jeck pertama kali mendaraskan litani kehidupan dari rumah tua itu.

Jeck bersama istri, serta ayah dan ibunya mendiami rumah sederhana itu sejak tahun 2010 yang lalu hingga tahun 2023.

Kabar Bantuan Rumah Layak Huni Program TEKUN MELAYANI PLUS 

Pria yang akrab disapa Jeck ini pertama kali menerima informasi perihal bantuan rumah layak huni Program TEKUN MELAYANI PLUS dari Ketua RT 021.

Pasalnya, sejak pertama kali berdomisili di lokasi tersebut, Jeck baru pertama kali menerima kabar paling membahagiakan dari pemerintah di era kepemimpinan Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David dan Wakil Bupati, Drs. Eusabius Binsasi. Angin segar ini tidak hanya menyelimuti hati dan pikiran Jeck tetapi juga penghuni rumah itu. 

Pada mulanya, Jeck bersama seluruh penghuni rumah enggan percaya terhadap informasi tersebut. Pasalnya, beberapa tahun silam, mereka dijanjikan pembangunan rumah namun tidak terealisasi.

Ia mengaku beberapa kali dipotret oleh beberapa orang yang menjanjikan akan membangun rumah mereka namun, hal itu tak kunjung dilaksanakan. Fakta ini menyebabkan informasi awal dari Ketua RT perihal bantuan rumah layak huni sempat disangsikan Jeck dan keluarganya.

Sebagai masyarakat yang sangat kesulitan, bantuan rumah layak huni tersebut seperti kabar yang datang surga bagi kaum termarginalkan.

Jual Ikan untuk Membiayai Pendidikan Anak dan Ekonomi Rumah Tangga 

Jeck memiliki 5 orang anak. Anak pertama duduk di bangku kelas 3 SMP dan kedua duduk di bangku kelas 1 SMP. Sedangkan anak ketiga sedang mengenyam pendidikan kelas 2 sekolah dasar dan anak keempat mengenyam pendidikan PAUD serta anak kelima masih berusia 7 bulan.

Dia merupakan seorang pria yang sangat hebat. Ia pertama kali menderita gangguan penglihatan sejak 8 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2016.

Gangguan penglihatan ini pertama kali sempat membuat Jeck depresi. Dia mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan sakit tersebut tapi tidak membutuhkan hasil. Jeck perlahan menerima kenyataan dan mulai berdamai dengan kondisi yang dialaminya.

Meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan, Jeck tetap bekerja untuk membiayai pendidikan anak-anak dan  memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga.

Selain menjual ikan, Jeck juga pernah menjual bensin. Namun, saat ini Jeck lebih fokus menjual kue, sayur, mengumpulkan batu untuk dijual, serta menjual ikan. 

Ia rela menjual ikan dengan berjalan kaki mengelilingi Kota Kefamenanu dituntun oleh anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar berusia 7 tahun. Pasalnya, anak ketiga ini memulai proses belajar mengajar di sekolah pada siang hari. Mereka mulai menjual ikan sejak pukul 05.30 pagi dan kembali ke rumah sekira pukul 09.30 pagi agar anaknya bisa mempersiapkan diri ke sekolah.

Setelah kembali ke rumah, Jeck mengerjakan beberapa pekerjaan seperti menyusun ikan di dalam box pendingin ikan sembari menanti kepulangan anaknya yang mengenyam pendidikan di sekolah menengah pertama.

Setelah itu, Jeck kembali menjual ikan mengelilingi Kota Kefamenanu sambil dituntun anak keduanya. Ikan-ikan tersebut diberikan oleh rekannya. Setiap ikan yang diberikan kepadanya seharga Rp. 500.000 terjual habis, Jeck akan memperoleh pendapatan Rp. 150.000.

Jeck sering bernazar kepada Tuhan perihal kisah hidupnya dan kondisi yang sedang dialami. Karena kondisi keterbatasan penglihatan tersebut, Tuhan menggerakkan hati pemerintah daerah untuk memberikan bantuan rumah layak huni kepada keluarganya.

Tuhan tolong kasih saya rejeki lebih supaya saya bisa ambil ikan untuk jual sendiri,”ujarnya mengulangi nazar kepada Yang Mahakuasa.

Meskipun demikian, Jeck mengakui bahwa Tuhan menjawab doanya lebih dari yang dia harapkan sebelumnya. 

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah Timor Tengah Utara khususnya Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara yang telah mengusung program bantuan rumah TEKUN MELAYANI PLUS sebagai pilot project mereka. 

Bagi Jeck, bantuan rumah layak huni ini sangat membantu kaum papa seperti dirinya. Pria tangguh ini tak kuasa meneteskan air mata ketika seremoni serah-terima rumah layak huni yang dilaksanakan Bupati Timor Tengah Utara pada, 26 Februari 2024.

Bantuan Rumah Layak Huni Program TEKUN MELAYANI PLUS untuk Masyarakat Kurang Mampu

Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David mengatakan, pilot project pasangan Bupati-Wakil Bupati Timor Tengah Utara dengan tagline Desa Sejahtera adalah Program Bantuan Rumah Layak Huni Terima Kunci dan Program Bantuan Sapi Bibit.

Ketika pertama kali menyampaikan program tersebut dalam kampanye, banyak pihak yang mempertanyakan keberhasilan program tersebut. Meskipun demikian, program ini sukses berjalan hingga saat ini.

Sejak tahun 2021 hingga 2024 ini direncanakan sebanyak 717 unit rumah dibangun untuk di Kabupaten Timor Tengah. Hingga saat ini sebanyak 125 desa telah menjadi sasaran program tersebut. Tersisa 60an desa yang belum terjangkau.

Setiap desa itu ada yang 10 unit, 11 unit, 5 unit, 6 unit semuanya bervariasi,“ucapnya.

Juandi optimis, di sisa masa kepemimpinannya berada Wakil Bupati, pihaknya akan menuntaskan bantuan rumah layak huni untuk 60 desa yang tersisa. Satu unit rumah dibangun dengan biaya sebesar Rp. 76.000.000.

Selain bangunan rumah, perabot rumah tangga juga disediakan pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat kurang mampu. Pada tahun 2024 ini rencananya bantuan rumah layak huni akan dialokasikan untuk 60an desa tersebut.

Pada tahun 2023, pembangunan rumah layak huni meningkat menjadi 211 unit dari target semula sebanyak 197 unit rumah. Pada tahun 2024, Pemda Timor Tengah Utara menargetkan sebanyak 124 unit rumah. Jumlah tersebut akan dibangun di 60an desa tersisa di Kabupaten Timor Tengah Utara.

Pembangunan rumah layak huni tahun 2023, lanjutnya, telah dilaksanakan di 16 desa. Tersisa 24 desa yang akan dilanjutkan dengan seremoni penyerahan rumah pekan depan. Sebanyak 40 desa di Kabupaten TTU yang menjadi sasaran alokasi pembangunan rumah layak huni tahun 2023.

Juandi mengaku bahagia karena, semua janji mereka pada masa kampanye Paket Desa Sejahtera pada tahun 2020 lalu terealisasi dengan baik.  Dari 193 desa di Timor Tengah Utara, sebanyak 125 desa yang sudah dialokasikan pembangunan rumah layak huni tersebut.

Kegembiraan saya dan Pak Wakil Bupati ini sangat luar biasa. Artinya program ini berjalan baik,”ucapnya.

Selain bantuan rumah layak huni, Pemda Timor Tengah Utara juga menyalurkan bantuan sapi bibit kepada masyarakat di semua desa. Pasalnya ternak sapi menjadi salah satu penghasilan andalan masyarakat di Kabupaten TTU untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Setiap desa menerima bantuan sebanyak 30 ekor sapi. Sekitar 130an desa di Kabupaten Timor Tengah Utara telah menerima bantuan sapi bibit ini. 

Mengingat jumlah pengiriman sapi keluar daerah setiap tahun mencapai 15.000 hingga 20.000 ekor, Juandi bertekad mendorong masyarakat untuk beternak sapi melalui bantuan sapi bibit. Hal ini bertujuan menjaga produktivitas ternak sapi.(*)

Sumber Berita : POS KUPANG
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *