LINTAS BIINMAFFO,- Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur resmi dikukuhkan.
Pengukuhan dilaksanakan selepas acara pelantikan dan serah terima Ketua TP PKK Kecamatan di Aula Rumah Jabatan Bupati TTU, Rabu (20/3/2024).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Beato Yosef Fr. Omenu, S.STP saat membacakan kata sambutan Bupati TTU, Drs Juandi David mengucapkan proficiat, selamat berbahagia dan selamat bertugas kepada para ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten TTU yang baru saja dilantik.
“Semoga kepercayaan yang diberikan dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya,” pesan Bupati Juandi.
Bupati Juandi menuturkan, kehadiran ibu-ibu Ketua TP PKK di Kecamatan tidak saja untuk mendukung tugas dari bapak Camat, namun lebih dari itu agar dapat memberikan dampak bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di kecamatan masing- masing.
“Saya percaya, para ketua TP PKK yang dilantik hari ini memiliki kemampuan, kecakapan, dan komitmen untuk mengabdi kepada masyarakat melalui organisasi PKK,” tuturnya.
Selama ini, jelas Bupati Juandi, PKK sudah melembaga di setiap tingkat pemerintahan dari pusat hingga ke tingkat desa bahkan ke tingkat Dusun dan RT. Hampir seluruh masyarakat mengenal adanya PKK, namun tak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat kalangan masyarakat yang belum sepenuhnya memahami apa dan bagaimana PKK tersebut.
PKK, imbuh Bupati Juandi, merupakan sebuah gerakan yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai penggerak dan dinamisatornya dalam membangun, membina dan membentuk keluarga guna mewujudkan kesejahteraan keluarga sebagai unit terkecil.
Menurut Permendagri Nomor 36 Tahun 2020 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, imbuh Bupati Juandi, TP PKK adalah gerakan dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat, menuju terwujudnya Keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari sejarah lahirnya, target dan sasaran PKK adalah keluarga. Kesejahteraan keluarga adalah tujuan utama gerakan PKK.
“Hemat saya gerakan PKK memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan bangsa sebab kesejahteraan keluarga merupakan salah satu tolok ukur dan barometer keberhasilan pembangunan. Dari keluarga yang sejahtera akan lahir tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang tenteram, aman, harmonis dan damai,”imbuhnya.
Selain itu, lanjut Bupati Juandi, Tim Penggerak PKK memiliki peran yang sangat vital dan strategis dalam dinamika gerakan PKK. Salah satu penentu suksesnya gerakan PKK adalah kepengurusan TP PKK itu sendiri sebab sesuai amanat Permendagri 36 Tahun 2020, TP PKK adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi/lembaga kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang untuk terlaksananya program PKK.
“Saya berharap ibu-ibu para ketua PKK masing-masing kecamatan yang baru dilantik, agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, membangun komunikasi yang harmonis dengan para pengurus PKK sehingga program kerja PKK diwilayah masing-masing dapat terlaksana dengan baik,” pintanya.
Masih Bupati Juandi, persoalan sosial, ekonomi dan kesehatan yang masih dihadapi diantaranya, kemiskinan, stunting, gizi buruk, dan lain sebagainya. Walaupun sedang dalam trend penurunan namun kolaborasi semua pihak, termasuk dengan TP PKK masing-masing kecamatan sangat penting untuk mempercepat penanganannya.
“Hari ini, selain dilantik sebagai ketua TP PKK Kecamatan, ibu-ibu juga dikukuhkan sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi. Dua tanggung jawab ini diberikan kepada para Ketua TP PKK dengan tujuan agar dapat mengelaborasi program PKK dan program Paud serta kemampuan literasi anak-anak kita, sehingga dapat menghasilkan generasi yang cerdas dan berakhlak. Kreatifitas dalam mengembangkan PAUD dan literasi diwilayah masing-masing sangat diharapkan,” jelas Bupati Juandi.
Pasangan Wakil Bupati Drs Eusabius Binsasi menjelaskan, disadari bersama bahwa TP PKK memiliki keterbatasan sumber daya baik tenaga maupun anggaran.
“Oleh karena itu, saya menghimbau pengurus TP PKK untuk bekerja sama dan membangun kemitraan dengan perangkat daerah terkait serta organisasi kemasyarakatan lainnya, dalam mengimplementasikan program kerjanya. 10 program pokok PKK juga menjadi program berbagai Perangkat Daerah dan stakeholder lainnya, maka TP PKK dapat lebih kreatif dan proaktif bekerja sama atau melibatkan diri. Saya yakin, dengan cara demikian, TP PKK dapat maksimal mewujudkan kesejahteraan keluarga di TTU,” tukasnya.
Sementara itu, Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kabupaten TTU, Ny. Dra. Elvira B.M Juandi Ogom mengatakan, ketua TP PKK Kecamatan juga mempunyai peran sebagai pendamping suami, otomatis melekat dengan tugas mereka sehingga selain mereka disebut sebagai ketua PKK, mereka juga disebut sebagai Bunda PAUD juga Bunda Literasi yang mempunyai peran di dalam mendukung program pemerintah.
“Kami adalah mitra untuk melanjutkan kegiatan pendidikan dari usia dini (PAUD), sehingga saya berpesan agar mereka menjadi motor penggerak untuk membuat kelompok kerja di tingkat desa bersama stakeholder yang ada di Kecamatan untuk membantu mendata anak-anak peserta didik di usia dini untuk bisa mengikuti pendidikan di PAUD,” kata Elvira.
Elvira yang juga adalah koordinator pengawas (korwas) SD, SLB, SMA/SMK tingkat Kabupaten TTU mengatakan, Bunda PAUD sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu mempunyai tugas sebagai berikut :
Membentuk kelompok kerja atau disebut Pokja Bunda PAUD tingkat Kecamatan menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, organisasi mitra profesional atau pemangku kepentingan lain.
- Membuat rencana program dan kegiatan Bunda Paud tingkat Kecamatan setiap tahun dalam rangka mendukung layanan Paud berkualitas.
- Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap layanan Paud di tingkat Kecamatan, melakukan pendampingan, koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas lintas program dan sektor terkait dalam pembinaan layanan Paud di tingkat Kecamatan membuat pertemuan berkala dengan kepala satuan Paud.
- Melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga dan organisasi, seperti Musyawarah pimpinan Kecamatan (Muspika) di wilayah kerja. Lembaga/organisasi seni, budaya dan kesehatan (Puskesmas), perusahaan swasta, organisasi sosial tingkat Kecamatan, organisasi profesi di tingkat Kecamatan serta membuat pertemuan berkala tingkat Kecamatan yang dihadiri Bunda PAUD tingkat Desa/Kelurahan dan menyusun dan menyampaikan laporan program dan kegiatan Bunda Paud Kecamatan kepada Bunda PAUD tingkat Kabupaten.
Hal yang sama juga, jelas Elvira Ogom harus dilakukan Bunda Literasi Kecamatan sebagaimana dalam Diktum Kesatu mempunyai tugas sebagai berikut :
- Mengkampanyekan gerakan gemar membaca diberbagai kalangan melalui potensi media yang ada di Kecamatan.
- Menjadi figur dan atau role model pembudayaan kegemaran membaca di Kecamatan, berperan aktif mensukseskan program Kecamatan dalam menumbuhkembangkan kegemaran membaca masyarakat.
- Mendorong Pokja di tingkat Kecamatan untuk secara aktif melakukan sosialisasi kegemaran membaca di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dan bersinergia dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten TTU dalam rangka mensukseskan program literasi untuk kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat melalui pendampingan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat.
“Dalam melaksanakan tugasnya, Bunda Literasi Kecamatan bertanggung jawab kepada Camat,” pungkasnya.
Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat