LINTAS BIINMAFFO, – Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, S.IP.,M.A turun langsung melakukan peninjauan ke lokasi rencana pembangunan Bendungan Tantori yang terletak di Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (14/3/2025).
Peninjauan dilakukan orang nomor satu TTU ini untuk memastikan keadaan dan kondisi lokasi rencana tempat akan dibangunnya bendungan berkapasitas 56 juta liter kubik air di atas lahan bentangan seluas sekitar 25 hektare untuk badan penampungan.
Pukul 12.15 WITA, Bupati TTU yang saat itu didampingi anggota DPRD TTU, Mikhael Melki Lopez dan sejumlah pimpinan OPD Kabupaten TTU, awalnya disambut secara adat di pintu masuk jalan umum dengan tutur adat dan pengalungan selendang. Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan sejauh kurang lebih 10 km, melewati kali dan jalan berbatu. Bupati TTU sempat digonceng dengan motor menuju lokasi lantaran jalur yang dilalui tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat.

“Kita tinjau hari ini untuk memastikan titiknya (Bendungan Tantori-red) dan yang kedua soal keamanan di sekitar lokasi Tantori ini,” jelas Bupati TTU saat diwawancarai di lokasi titik nol rencana pembangunan Bendungan Tantori.
Lebih lanjut Bupati pasangan Wakil Bupati TTU Kamillus Elu ini menjelaskan, pemerintah dari tingkat RT/RW hingga pemerintah desa maupun kecamatan di wilayah Biboki Anleu-TTU telah meyakinkan bahwa telah ada perjanjian dan kesepakatan bersama masyarakat terkait pembebasan lahan yang ada termasuk kuburan maupun bangunan rumah. “Jadi ketika dieksekusi tidak ada kendala lagi,” ungkap Bupati Falen Kebo.
“Rasa aman ini yang harus kita sampaikan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat bahwa ketika mau membangun sudah tidak ada lagi kendala,” ujar Bupati Falen.

Dikatakan Bupati Falen Kebo, bahwa yang dikhawatirkan pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat sebelumnya adalah pemindahan lokasi masyarakat. “Ternyata setelah kita tinjau langsung semua sudah clear jadi tinggal bagaimana langkah selanjutnya adalah cepat mewujudkan ini,” pungkasnya.
Di akhir wawancara, Bupati TTU periode 2025-2030 ini menjelaskan, jika Bendungan Tantori direalisasikan maka akan menyelamatkan 12 ribu hektare sawah yang selama ini digarap oleh masyarakat di wilayah Kecamatan Biboki, khususnya Desa Ponu dan sekitarnya. Selain akan memenuhi kebutuhan air sawah, juga akan memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat di sekitar pantura.
Menurut masyarakat sekitar, pembangunan Bendungan Tantori selama ini merupakan suatu kerinduan besar. Karena itu, kiranya harapan tersebut bisa direalisasikan demi pemenuhan kebutuhan air di wilayah Pantura, Biboki Anleu-TTU.
Diberikan sebelumnya, Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Yosep Falentinus Dellasale Kebo,S.Ip, M.A menggelar rapat bersama pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (10/3/1015).

Rapat tersebut bertujuan untuk bersama membahas terkait perencanaan dan keberlanjutan pembangunan Bendungan Tantori yang terletak di wilayah Kecamatan Biboki Anleu, Kab. TTU, Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 11.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA tersebut bertempat di kantor BBWS NTT di jalan Frans Seda, Bundaran PU, Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Turut hadir dalam rapat mendampingi orang nomor satu TTU saat itu, yakni, Ketua DPRD TTU, Kristoforus Efi ditemani empat orang anggota DRPD TTU, seperti, Florentinus Sonbay, Mikhael Melki Lopez, Norbertus Tubani dan Chandra Grendi Anin serta Kepala Dinas PUPR TTU, Januarius Salem dan staf.
Sementara itu, dari pihak BBWS NTT dihadiri Kepala BBWS Wilayah NTT, Sekretaris Balai Besar Wilayah Sungai ; Kabag Umum dan Tata Usaha, Kabid operasi dan pemeliharaan; kasatker Air tanah air baku, PPK Perencanaan dan prgram 2024 / PPK Air tanah air baku IV 2025.

Bupati TTU Yosep Falentinus Dellasale Kebo,S.IP, M.A pada kesempatan tersebut menjelaskan, pembangunan Bendungan Tantori selama ini merupakan suatu kerinduan tersendiri bagi Pemda TTU, khususnya masyarakat petani di wilayah Pantai Utara (Pantura) Biboki Anleu-TTU demi mendukung program pemerintah pusat terkait ketahanan pangan.
Dijelaskan Bupati Falen Kebo, bahwa potensi lahan persawahan di pantai utara sekitar 700 lebih hektar. Belum termasuk wilayah Manufui dan lainnya bisa mencapai 1.000 hektar. Karena itu, jika bendungan Tantori dibangun, maka akan menjawab banyak persoalan termasuk soal kebutuhan air bersih.
“Inflasi kami kebanyakan di sembako, terutama soal beras. Semoga ke depan kita tidak lagi membeli beras dari Sulawesi. Dengan adanya bendungan Tantori maka akan banyak sekali menjawab ketertinggalan terutama mengenai bendungan,” jelas Bupati TTU saat itu sembari menambahkan bahwa masih banyak kekurangan, kendala dan keterbatasan infrastruktur pertanian lainya, seperti, irigasi dengan latar belakang potensi persawahan di TTU sebagian besar adalah sawah tadah hujan, sehingga, mengakibatkan musim tanam hanya satu kali dalam setahun.

Di akhir penyampaian, Bupati TTU menyampaikan banyak terimakasih atas berbagai masukan usul maupun pencerahan dari pihak BBWS wilayah NTT. “Kami siap mendukung pembangunan Bendungan Tantori dengan pembentukan tim permanen yang akan mengawal,”ucap Bupati Falen Kebo dengan harapan kiranya pembangunan Bendungan Tantori bisa terealisasi.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Utara