LINTAS BIINMAFFO, – Dalam upaya mendorong peningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang usaha kuliner, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kabupaten TTU, Provinsi NTT menggelar kegiatan pelatihan dasar sertifikasi bagi pelaku usaha dan Barista tingkat Kabupaten TTU tahun 2024, Rabu (28/8/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 10.00 WITA tersebut bertempat di lantai 3 gedung Cafe Kopi Dari Hati KCS Kefamenanu di Jln El Tari, Kelurahan Kefamenanu Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU.
Pelatihan tersebut dibuka secara resmi Kepala Dinas Parekraf TTU, Robertus Nahas, S.Sos yang dihadiri para peserta berlatar pengusaha kedai kopi, restoran, cafe, pengelola perhotelan dan kuliner serta mahasiswa Fakultas Ekonomi Unimor.
Sebagai pemateri, yakni, Kepala Dinas Parekraf TTU, Robertus Nahas, S.Sos terkait arah kebijakan pemerintah Kabupaten TTU tentang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, Dr. Maksimus Taolin, SE, M.Sc selaku Dosen Unimor terkait strategi pengembangan bisnis dan pemateri terakhir oleh manager Cafe Kopi Dari Hati KCS Kefamenanu, Tania Tantri terkait cara meracik kopi.
Disaksikan media ini, dalam suasana antusias diwarnai keakraban dan harmoni acara diramuh dalam sesi pemaparan materi, tanya jawab serta praktik langsung cara meracik kopi. “Kami senang dengan kegiatan ini. Karena ilmu dan pemahaman mahal tentang usaha ekonomi kreatif dan cara meracik kopi bisa kita dapat,” ungkap seorang peserta di sela-sela kegiatan.
Kepala Dinas Parekraf TTU, Robertus Nahas, S.Sos menjelaskan, potensi pariwisata di Kabupaten TTU sangat banyak. Meski demikian, masih membutuhkan fasilitas pendukung lainnya, seperti, penginapan, akomodasi dan transportasi.
“Yang lebih penting adalah orang sampai ke tempat wisata tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan soal kuliner yang ringan-ringan seperti snack dan minuman segar. Penyajian kopi ini kita butuh orang yang terampil dengan memperhatikan aspek higenis, kebersihan dan lain-lain,” ujarnya.
Mengenai hal tersebut, maka pemda Kabupaten TTU melalui Dinas Parekraf memandang penting untuk bagaimana para pelaku usaha dan ekonomi kreatif harus mempunyai kompetensi dan pemahaman yang baik demi memenuhi kebutuhan serta menarik minat wisatawan untuk kembali berkunjung ke TTU.
Dikatakan Roby Nahas, PAD dari sektor pariwisata tidak hanya dari obyek wisata namun industri pariwisata seperti perhotelan, rumah makan, cafe dan lainnya yang bisa mendongkrak PAD.
“Harapan saya harus ada pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata yang berkualitas. Kalau sudah berkualitas maka pelayanan pasti berkualitas,” tutupnya.
Terpisah, Kabid Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparekraf NTT, Johny Rohi mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai Pemkab TTU dalam hal ini Dinas Parekraf TTU yang telah menaruh perhatian besar bagi pengembangan Ekraf di daerah TTU.
“Political will Pemkab TTU didukung juga dengan politik anggaran untuk hal tersebut seperti sebelumnya berkaitan dengan pelindungan kekayaan intelektual terutama merek dan cipta. Dan saat ini dengan pelatihan barista sebagai upaya untuk mengembangkan potensi kopi yang ada di TTU sehingga bisa mnjadi grand kuliner kopi di daerah ini,” jelasnya.
Menurut Johny, usaha kuliner kopi akan memberikan peluang usaha yang cukup baik bagi generasi milenial dan juga pengunjung yang saat ini sangat menggemari jasa berbasis potensi lokal. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi pemicu bagi pengenalan orang untuk bisa berkunjung dengan lama tinggal yang cukup panjang,” pungkasnya.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat