LINTAS-BIINMAFFO,- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Beato Yosef FR. Omenu, S.STP menargetkan di tahun 2024 ini semua satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) tingkat Kabupaten TTU sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar.
“Kita pastikan di tahun 2024 itu semua harus bisa menerapkan kurikulum merdeka. Saya tetap mendorong dan memberikan pendampingan, pelatihan dan bimtek untuk kurikulum merdeka,” ungkap Beato Yosef FR. Omenu saat diwawancarai media ini di ruang kerjanya, Selasa (16/1/2024).
Lebih lanjut mantan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten TTU ini menjelaskan, dari 274 SD di Kabupaten TTU, ada sekitar 78 sekolah belum menerapkan kurikulum merdeka, kemudian untuk satuan pendidikan SMP ada 18 sekolah belum menerapkan kurikulum merdeka dari jumlah 95 sekolah.
Dikatakan, kendala yang dihadapi sehingga banyak sekolah belum menerapkan kurikulum merdeka adalah akses dan belum mendapat pelatihan dan lain sebagainya. “Kurikulum merdeka ini ada yang namanya merdeka belajar, mandiri berbagi dan mandiri berubah. Kebanyakan masih dalam mandiri belajar dan sebagian ada pada mandiri berubah,” ungkapnya.
“Memang kendalanya adalah mereka belum mengikuti bimtek atau pelatihan berkaitan dengan penerapan kurikulum merdeka,” ujarnya.
Dikatakan, guru penggerak kurikulum merdeka harus menjadi pilot project. Di mana dia mengajar di satuan pendidikan itu, maka dia harus bisa membantu untuk menerapkan kurikulum merdeka di satuan pendidikan tersebut. Kemudian ada yang namanya sekolah penggerak kurikulum merdeka.
Lanjut Beato Yosef FR. Omenu menjelaskan, ada beberapa guru dan kepala sekolah di Kabupaten TTU yang memilki lisensi sehingga bisa digerakkan untuk memberikan pelatihan atau bimtek berkaitan dengan kurikulum merdeka kepada para guru.
“Belum semua guru punya sertifikat guru penggerak kurikulum merdeka. Kalau guru penggerak sampai angkatan 7 itu saya hitung sekitar 90 termasuk guru SMA/SMK. Dari 90 orang ini sistem pendampingan untuk guru-guru lainya. Satu orang minimal dampingi satu guru. Untuk angkatan 10 itu ada sekitar 270 calon guru penggerak,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Beato Yosef FR. Omenu, S.STP berkomitmen untuk bekerjasama dengan semua stakeholder sehingga dapat mendukung peningkatan pendidikan di Kabupaten TTU seperti apa yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa jika semua orang menjadi guru, jika semua tempat menjadi sekolah maka yakinlah pendidikan di Kabupaten TTU akan bisa berkembang.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat