KEFAMENANU NEWS,- Suasana berbeda terlihat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Manamas, yang berlokasi di Desa Manamas, Kecamatan Naibenu, perbatasan Indonesia dan Timor Leste, Senin (12/10/2025).
Sejumlah anggota TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste (Satgas Pamtas RI-RDTL) Pos Manamas secara rutin turun tangan menjadi tenaga pendidik bagi siswa-siswi di sekolah tersebut.
Kegiatan mengajar ini merupakan bagian dari program teritorial dan kepedulian Satgas terhadap pendidikan di wilayah perbatasan. Prajurit TNI yang bertugas di Pos Manamas telah menjadwalkan diri untuk mengisi jam pelajaran setiap hari Senin dan Kamis.
Pada potret yang terekam hari ini, terlihat jelas interaksi hangat antara prajurit TNI dengan murid-murid SDN Manamas. Salah satu foto menunjukkan seorang anggota Satgas Pamtas sedang dengan sabar menjelaskan materi pelajaran kepada beberapa siswa di dalam kelas. Sementara foto lainnya memperlihatkan anggota Satgas bersama seorang guru sekolah, sedang memimpin barisan siswa-siswi berseragam merah putih di lapangan sekolah melaksanakan upacara bendera, menanamkan kedisiplinan sejak dini.
Salah satu personil Satgas Pamtas RI-RDTL Pos Manamas saat mengajar siswa/i SDN Manamas,Senin (12/10/2025).
Materi pelajaran yang diberikan berfokus pada Pendidikan Kewarganegaraan dan Bela Negara. Pendekatan ini dipilih untuk menanamkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, serta pemahaman akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa sejak usia sekolah dasar, khususnya bagi anak-anak yang tumbuh di wilayah perbatasan.
“Kami tidak hanya bertugas menjaga patok batas, tetapi juga mencerdaskan generasi penerus bangsa, terutama di daerah yang minim tenaga pendidik,” ujar salah satu anggota Satgas Praka Saptian. “Melalui materi Kewarganegaraan dan Bela Negara, kami berharap anak-anak ini memiliki karakter kebangsaan yang kuat dan siap menjadi benteng pertahanan negara di masa depan.”
Kepala SDN Manamas menyambut baik bantuan dan kepedulian yang diberikan oleh Satgas Pamtas RI-RDTL. Kehadiran para prajurit ini tidak hanya menambah jam belajar, tetapi juga menjadi teladan kedisiplinan dan semangat pengabdian bagi seluruh siswa dan staf pengajar. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut sebagai sinergi positif antara TNI dan masyarakat dalam memajukan pendidikan di wilayah perbatasan.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat
