LINTAS BIINMAFFO – Bupati Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur Drs. Juandi David secara resmi melepas peserta napak tilas dari Desa Noetoko Kecamatan Miomaffo Barat menuju Kota Kegamenanu, Rabu (20/9/2023) dalam rangka perayaan HUT Kota Kefamenanu ke-101 Tahun.
Acara yang dikemas secara adat sebagai tanda penghormatan kepada tokoh adat Noetoko yaitu Raja Uskono sebagai pejuang melawan penjajah saat itu untuk meletakkan dasar cikal bakal berdirinya ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara yang diperingati setiap tahun saat merayakan HUT Kota Kefamenanu.
Dalam laporan panitia yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU Beato Fr. Omenu, S. STP mengatakan bahwa napak tilas adalah kegiatan jalan kaki yang dilakukan untuk mengenang berbagai kejadian masa lalu yang sangat mempengaruhi kehidupan masa kini.
Dalam rangka mengenang kembali sejarah berdirinya ibukota Kefamenanu, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara setiap tahun melaksanakan kegiatan napak tilas.
“Momen napak tilas yang penuh makna historis ini setidaknya membangkitkan kesadaran kolektif kita tentang tempat awal mula berdirinya Kota Kefamenanu“, tandas mantan Kabag Tata Pemerintahan Setda TTU ini.
Lanjutnya lagi bahwa Kota Kefamenanu yang kita diami dan cintai saat ini berawal dari Noetoko, sebuah delta kecil yang diapit oleh gunung Miomaffo dan gunung Kualil serta diapit oleh kali Noeniti dan kali Noeoni.
Bukti-bukti sejarah seperti kantor sekaligus gereja, sebuah penjara berbentuk lubang sumur/perigi dan kuburan serdadu Belanda atas nama Sersan Rustin Van Budegrave. Semua ini adalah fakta sejarah yang patut dilihat, diketahui, dilindungi serta dilestarikan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara dari generasi ke generasi. Adapun jumlah peserta napak tilas tahun 2023 ini sebanyak 50 regu, dengan tiap regu sebanyak 5 orang dan 1 orang official sehingga total peserta sebanyak 300 orang.
Bupati Timor Tengah Utara Drs. Juandi David saat melepas peserta napak tilas mengatakan bahwa cita-cita untuk melakukan napak tilas terjadi seiring ditemukannya HUT Kota Kefamenanu beberapa tahun yang silam.
Dari temuan ini terkuak tirai sejarah yang selama ini cukup kuat membungkus rapat rahasia mengenai bekas-bekas ibukota kabupaten ini, mulai dari Noetoko di Kecamatan Miomaffo Barat (1922) menuju Oeapot lalu ke Suba, kemudian ke Oe’ekam, Nunpene, Mat manas, Tele lalu menuju ke Kefamenanu.
“Sebagai generasi penerus dan pewaris Kota Kefamenanu adalah wajar jika terus mengendus jejak kaki sang Ibu (kota) untuk mengetahui alasan-alasan yang mendorong sang ibu (kota) berpindah“, pinta Bupati Juandi.
Untuk itu, kepada para peserta napak tilas tahun 2023 ini, saya berpesan agar, pertama, benar-benar memainkan peran strategisnya sebagai sejarahwan yang mengais fakta sejarah yang kiranya tersembunyi di balik kegiatan ini. Kedua, Lakukan napak tilas ini sebagai kegiatan yang menyenangkan. bersikaplah sportif selama perjalanan karena bukan hadiah yang menjadi tujuan utama melainkan penelusuran sejarah perpindahan ibukota yang terpenting.
Pantauan media ini, hadir bersama Bupati TTU pada kesempatan pelepasan peserta napak tilas di Desa Noetoko Kecamatan Miomaffo Barat adalah Wakil Bupati Timor Tengah Utara Drs. Eusabius Binsasi, staf ahli, para kepala perangkat daerah, Camat Miomaffo Barat bersama Ketua TP. PKK Kecamatan Miomaffo Barat, Kapolsek Miomaffo Barat, tokoh adat Noetoko, para kepala desa se-Kecamatan Miomaffo Barat dan masyarakat Desa Noetoko.
Penulis/editor : Kristo Ukat