LINTAS-BIINMAFFO,– Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) melaksanakan kegiatan rapat koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten TTU, Rabu (24/5/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 10.00 wita tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati TTU, Drs. Eusabius Binsasi, didampingi Kepala Dinas P2KB Kabupaten TTU, Frans Xav. Tas’au, SKM., M.Kes dan Kepala Bapelitbangda TTU, Salvatore Lake, SE.
Turut hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan di aula Hotel Victory II Kefamenanu tersebut, yakni Ketua TP PKK Kabupaten TTU, Ny. Dra. Elvira Ogom, Para Kepala OPD terkait, Perwakilan Kantor Kementerian Agama, Para Camat, Kepala Desa, Tokoh agama, organisasi LSM dan pihak terkait lainya
Wakil Bupati TTU, Drs. Eusabius Binsasi, menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut untuk mengevaluasi dan melihat kembali kendala-kendala apa yang dihadapi dalam upaya penurunan masalah stunting di Kabupaten TTU. Untuk itu, diharapkan kepada aparatur sipil negara dan lembaga-lembaga terkait mempunyai kewajiban dan kewenangan untuk bersama- sama bekerja memerangi stunting di Kabupaten TTU.
“Saya sangat mengharapkan untuk bisa bersinergi dan berkolaborasi secara baik dan juga membuat rencana aksi bagaimana mengatasi masalah stunting di Kabupaten TTU,” ujar Wabup TTU Eusabius Binsasi.
Mantan Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI ini melihat masalah stunting adalah masalah bersama. “Saya melihat bahwa masalah stunting ini adalah masalah kita semua. Masalah masyarakat Kabupaten TTU yang untuk mengatasinya kita semua harus bangkit dan menyadari ini sebagai masalah kita bersama,” pungkas Wabup Eusabius.
“Mari kita berupaya dengan cara kita masing-masing, keluarga-keluarga dihimbau kalau boleh bisa menangani gizi anak secara baik dan gizi ibu secara baik sehingga masalah stunting ini tidak bisa menjadi masalah yang berkelanjutan,” tambah Wabup TTU ini.
Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa serta LSM dan para pengusaha bisa, demikian kata Wabup TTU, dapat bekerjasama berkolaborasi menjadi bapak angkat untuk mengatasi stunting di Kabupaten TTU. “Mari kita bersama-sama berkolaboras menjadi bapak angkat bagi keluarga-keluarga stunting sehingga suatu saat stunting ini bisa diminimalisir dan kehidupan kita menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut Wabup TTU, Eusabius Binsasi menjelaskan, bahwa terkait kondisi stunting di
Kabupaten TTU saat ini masih cukup tinggi. Dalam penimbangan bulan Februari 2023
mencapai 24,3 persen. “Turun 0,7 sekian persen jika dibandingkan dengan tahun lalu (2022).
Tahun lalu turunnya lebih besar, tahun ini turunnya sedikit,” jelasnya.
Kepala Dinas P2KB Kabupaten TTU, Frans Xav. Tas’au, SKM., M.Kes menambahkan, kegiatan
rakor dilaksanakan sebanyak empat kali dalam satu tahun, yaitu bulan Mei, Juli, September dan
November 2023. Tujuan umum kegiatan rakor tersebut, demikian kata Frans Xav. Tas’au, yakni melakukan penguatan dalam upaya konvergensi perencanaan dan penganggaran percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten, desa dan bersama pemangku kepentingan yang
berkesinambungan. Sementara itu, tujuan khususnya, yakni melakukan penguatan dan pemaduan sistem manajemen data dan informasi percepatan penurunan stunting, melakukan penguatan
kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting, serta mengintegrasikan mekanisme pemantauan, evaluasi dan pelaporan percepatan penurunan stunting.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat