LINTAS-BIINMAFFO,- Peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat se-Dunia atau International Day of the World’s Indegenous People yang ditetapkan setiap tanggal 9 Agustus juga dirayakan siswa-siswi SMK Clarent Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
Mereka tampil mengenakan pakaian adat masing-masing wilayah adatnya menampilkan atraksi budaya, tarian kreatif dan mengikuti kegiatan seminar serta acara makan bersama.
Peringatan Hari Internasioal Masyarakat Adat se-dunia 2023 mengusung tema” Pemuda Adat Sebagai Agen Perubahan Untuk Penentuan Nasib Sendiri”.
Kepala Sekolah SMK Clarent, Kayetanus Abi mengatakan, peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat se-dunia di SMK Clarent berjalan semarak dan bagus.
“Semua itu berkat dukungan masyarakat, sekolah dan pemerintah. Itu sangat berkesan buat kita,”ujar Kayetanus, Rabu (9/8).
Dikatakan Kayetanus, peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat se-dunia tingkat Kabupaten TTU hanya diperingati SMK Clarent setiap tahunnya.
Oleh Karena itu, ia meminta para pemerhati budaya (masyarakat adat maupun pemerintah-red) mendukung apa yang diprogramkan kedepan untuk masa depan daerah khususnya dibidang pariwisata dan budaya juga perhatian penuh pemerintah terhadap keberadaan masyarakat adat maupun aktivitas daripada masyarakat adat yang ada agar kedepan tetap eksis.
“Kalau mau supaya budaya daerah kita dikenal luas, maka masyarakat juga harus berpartisipasi aktif tidak hanya mengandalkan sekolah dan pemerintah untuk membangun budaya yang mulai terkikis budaya luar. Ini yang sangat-sangat kita harapkan,”ujarnya.
Kayetanus berpesan kepada para pemuda sebagai agen perubahan agar setelah selesai pendidikan bisa bergerak untuk menentukan masa depan sendiri tidak bergantung kepada orang lain.
“Ya harus pandai menciptakan sesuatu usaha yang bisa menghasilkan dan bisa disenangi semua orang. Lebih baik kita kecil seperti semut tetapi jadi kepala daripada kita besar seperti gajah tetapi jadi ekor,”imbuhnya.
Ia mengaku selama ini belum melihat anak-anak muda yang kreatif, inovatif membuat terobosan baru yang berguna bagi orang lain maupun daerah.
“Ini yang belum kita temukan dan belum nampak ke permukaan. Sehingga kita dorong agar melalui pendidikan seperti di SMK Clarent, ke depan anak-anak muda ini bisa belajar mandiri dan tidak tergantung pada siapapun karena membangun usaha sendiri lebih mulia daripada bekerja tanpa skil,”pungkasnya.
Penulis : Lius Salu
Editor : Kristo Ukat