KEFAMENANU NEWS,- Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, S.IP, MA menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Kuliah Umum Nasional yang digelar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Nusantara Kupang, Selasa (3/6/2025).
Dua pembicara lainnya adalah Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, SE., M.Si dan akademisi Dr. Deford Nasareno Lakapu. Peserta yang hadir terdiri dari para mahasiswa, para dosen, pihak Dinas Kesehatan Propinsi NTT, Dinas Pendidikan, mahasiswa Stikes Nusantara Kupang, Stikes Maranatha Kupang, Mahasiswa Poltekes kupang dan Mahasiswa Universitas Karya Darma.

Dalam kesempatan momen Kuliah Umum Nasional bertemakan “Bersama Cegah Stunting untuk Generasi Emas 2045” tersebut, Bupati Falent Kebo mengaku prihatin atas tingginya angka stunting di wilayah TTU yang mencapai 42,7 persen. Untuk itu, Ia menegaskan bahwa upaya penanggulangan stunting harus dilakukan secara bersama-sama dan lintas sektor.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, S.IP, MA menegaskan bahwa pernah ada strategi dari semua pihak dalam mengkampanyekan peran orang tua asuh guna lebih peduli terhadap masalah stunting.

Bupati TTU ini pun berharap, untuk menekan angka stunting jangan hanya secara pribadi atau perorangan tetapi juga dilakukan dalam keluarga, kelompok dan organisasi masyarakat.
Artinya bahwa kepedulian menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stuting hari ini harus juga dikampanyekan oleh kelompok serta ormas guna lebih menyentuh dan meningkatkan kepedulian terhadap masalah stuting.
“Melawan stuting harus dianggap serius dan darurat sehingga konsetrasi dalam penanganan stunting bisa dijalani dengan pengawasan ketat. Perlu juga melibatkan semua lini guna bertanggung jawab terhadap stuting di semua daerah. Diberi tanggung jawab dan dikasih target untuk menurunkan angka stunting,” tegasnya.

Lanjutnya lagi, apabila persoalan stunting tidak dicegah dari sekarang maka kita telah mempersiapkan generasi gagal di Tahun 2045.
Bupati Falent mengajak semua pihak, terlebih para mahasiswa STIKES yang ada khususnya prodi gizi minimal mempunyai kepedulian secara pribadi terhadap stunting dimulai dari lingkungan masing-masing.

Ke depan, kata Bupati Falen, di Kabupaten TTU, pemda akan serius memberikan pemahaman guna merubah mainset bagaimana membebaskan anak dari adat yang melarang makan makanan yang megandung protein. Hal tersebut, katanya, merupakan salah satu faktor penyebab yang membuat anak kekurangan protein hewani dalam proses tumbuh kembang.
“Memang ini tugas berat merubah pola pikir masyarakat adat tapi kita akan mencoba agar anak-anak di usia tumbuh kembang dibebaskan dari larangan atau pemali terhadap makananan tumbuh kembang,” tegasnya.
Penulis : Apson Benu
Editor : Kristo Ukat